SANGATTA – Pemkab Kutim menajamkan akurasi perencanaan keuangan. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), sebagai instansi ‘bermata elang’ yang mengatur segenap organisasi pemerintah daerah (OPD), mencari jalan efisiensi penganggaran untuk melawan defisit.
Diketahui, APBD Perubahan Kutim 2017 sebesar Rp 2,5 triliun. Sementara tahun depan, APBD Kutim diproyeksikan sekira Rp 2,6 triliun.
Dalam rancangan pembangunan Kutim, visi-misi terfokus pada agrobisnis dan agroindustri.
Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kutim Akhmad Fauzan mengatakan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dewasa ini harus lebih mahir dan cerdas dalam membuat formula dokumen perencanaan.
Wawasan harus sering diperbaharui agar bisa mengembangkan perencanaan penganggaran. Sebab, saat ini keadaan ekonomi serba terbatas.
Dikatakannya, Bappeda sebagai perencana pembangunan dapat menjadi contoh dan pedoman dalam penyusunan dan ketepatan dokumen perencanaan bagi instansi lainnya.
“Agar lebih tepatnya akurasi dalam penentuan arah efisiensi penganggaran,” ungkap dia, usai pelatihan pengelolaan keuangan dan aset di Kantor Bappeda Kutim, Komplek Bukit Pelangi, Sangatta Utara, kemarin.
Kepala Bidang Keuangan Bappeda Kutim Zainuddin menjelaskan, ada 45 pegawai terdiri dari PPTK, bendahara pengeluaran, dan staf bagian keuangan, yang diarahkan menjadi garda Bappeda dalam mengelola keuangan di tahap masing-masing.
Kegiatan ditandai pengalungan kartu tanda peserta, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh nara sumber yakni dari Itwil Kutim. Adapun materi yang disampaikan meliputi perpajakan, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA), hingga pelaksanaan perjalanan dinas.
“Adapun fokus penggunaan anggaran dalam pembangunan Kutim, sebagian banyak diarahkan ke kecamatan-kecamatan. Sebab, diharapkan dapat menjadi skala proritas pembangunan. Termasuk sarana dan prasarana penunjang atau kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik dan air bersih,” ujar Zainuddin.
Sebelumnya, Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, pemkab terus berupaya mewujudkan percepatan pembangunan dan penanggulangan kebutuhan dasar masyarakat tersebut. Peran aktif desa sangat diperlukan. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: