SAMARINDA – Sebanyak 455 jemaah haji akhirnya menginjakkan kaki di Bumi Etam. Terharu, mereka langsung disambut oleh pelukan keluarga yang telah menanti sejak beberapa jam yang lalu. Kendati demikian, ternyata tak semua jemaah haji asal Samarinda kembali kepada keluarga tercinta. Masih ada satu jemaah haji yang tertinggal di Arab Saudi dikarenakan sakit.
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Kota (Setkot) Samarinda, Abdul Jami mengatakan, jemaah haji yang tiba pada hari ini (kemarin, Red.) merupakan jemaah gelombang kedua yang berjumlah 450 orang. Ditambah lima petugas kesehatan dan pembimbing haji sehingga berjumlah 455 orang.
“Dari 450 orang ini tadi ada satu yang tinggal di Arab Saudi dikarenakan sakit. Saat ini dia masih berada dalam perawatan di rumah sakit. Sehingga yang tiba di sini hanya 449 orang,” kata Abdul Jami.
Dia menjelaskan, sebenarnya kelompok terbang (kloter) yang tiba kemarin merupakan kloter ketiga di Kaltim. Sementara untuk Samarinda, tercatat sebagai kloter pertama. Kedatangan berikutnya jemaah haji Samarinda pada 19, 20 dan 25 September mendatang.
Masing-masing kedatangan, jumlah jemaahnya berbeda. Sehingga nantinya jumlah keseluruhan jemaah haji asal Kota Tepian yang pulang sebanyak 580 orang. “Jemaah haji Samarinda kloter pertama ini anggotanya paling banyak, juga paling utuh. Kloter setelahnya nanti yang akan datang sekira seratus, setelah itu puluhan,” bebernya.
Lebih lanjut, Abdul Jami menyebut, bagi jemaah haji yang sudah dijemput keluarganya bisa langsung pulang. Mengenai barang-barang dan lainnya, nanti bisa diambil oleh keluarga yang mewakilkan.
“Tidak ada lagi acara seremonial. Mereka yang sudah dijemput keluarganya bisa langsung pulang. Sedangkan untuk koper dan air zam-zam bisa diwakilkan keluarga. Caranya dengan memebawa surat keterangan pengambilan barang dan kesehatan. Kami buka sampai pukul 18.00 Wita,” jelas Abdul Jami.
Terpisah, salah satu jemaah haji yang baru tiba, Jomo Wandianto (50) bersama istri Arbayati (48) yang bersama-sama berangkat ke tanah suci mengaku sangat senang. Karena akhirnya dapat kembali ke tanah air. “Alhamdulillah senang sekali. Mudah-mudahan jadi haji yang mabrur,” ungkap Jomo.
Bekerja sebagai wiraswasta, kedua pasangan suami istri ini menilai pelayanan panitia keberangkatan haji sudah bagus. Bahkan, lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu mengenai konsumsi maupun hal lainnya.
Kendati demikian, ia berkata ada kekurangan dalam hal kesiapan panitia kedatangan. Pasalnya, ketika rombongan datang, barang-barang jemaah belum disiapkan oleh panitia. Sehingga membuat jemaah menunggu lagi. “Kami datang kan capek, harusnya sudah siap tidak perlu menunggu lagi,” tandasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post