bontangpost.id – Progres rencana pembangunan tol Samarinda-Bontang masih berada di tahap kajian.
Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho menuturkan, kajian tersebut meliputi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan analisis dampak lalu lintas (andalalin).
“Mudah-mudahan bisa segera rampung. Sehingga bisa lanjut ke pembebasan lahan. Kemungkinan awal pembangunannya bisa dimulai 2025,” tuturnya kepada awak media.
Menurutnya, akses jalan penghubung antarkota tidak cukup hanya sekadar jalan nasional. Oleh karena itu, tol penghubung dengan ibu kota provinsi itu sangat diperlukan. Pun rencana pembangunannya perlu digencarkan. Sebab adanya jalan tol membuat mobilisasi logistik menjadi lebih mudah dan efektif.
“Kalau ada tol, otomatis akan terkoneksi dengan kawasan-kawasan industri. Termasuk di wilayah Marangkayu. Perkembangannya bisa lebih cepat,” katanya.
Selain itu, perbaikan infrastruktur di Bontang pun terus disorot. Utamanya guna menyongsong fasilitas publik yang lebih baik.
Irwan mengemukakan, perbaikan beberapa infrastruktur yang sempat ditinjau masih diperjuangkan.
Di antaranya perbaikan Jalan Soekarno-Hatta dan Urip Sumoharjo yang tengah dikerjakan. Sementara usulan perbaikan tahun depan mencakup pemangkasan tanjakan RSUD Taman Husada, permasalahan banjir di Bontang Kuala, hingga pengembangan pelabuhan.
“Kalau enggak ada intervensi dari APBN, mau sampai kapan permasalahan jalan daerah bisa tuntas. Maka sudah semestinya perkembangan infrastruktur itu diperhatikan,” ujar dia.
Selain jalan tol, ada sejumlah perbaikan yang diusulkan. Seperti pemangkasan tanjakan RSUD Taman Husada, permasalahan banjir di Bontang Kuala, hingga pengembangan Pelabuhan Loktuan.
Soal pemangkasan tanjakan RSUD Taman Husada, Irwan menilai perlu dilakukan sesegera mungkin. Sebab menyangkut keselamatan masyarakat. Diungkapkan Irwan, pihaknya akan bertandang ke Bontang pada Agustus bersama anggota Komisi V lainnya.
“Supaya mengetahui keadaan sebenarnya. Sehingga perbaikan bisa dilakukan secara komperhensif,” tandasnya.
Begitu pun dengan penanganan banjir rob di Bontang Kuala. Peningkatan jalan untuk meminimalisasi dampak dari banjir rob yang meresahkan masyarakat di sekitar permukiman wisata andalan itu membutuhkan anggaran sekira Rp 60 miliar.
“Usulannya 2024 juga, apalagi Bontang Kuala ini obyek wisata, jadi harus diperhatikan,” katanya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post