Upaya Kelurahan Berbas Pantai Minimalkan Pembuangan Sampah Warga di Median Jalan
BONTANG – Permasalahan sampah di Berbas Pantai yang dibuang di median jalan perlahan mulai mendapat solusi. Meski tak bisa hilang seratus persen, namun jika dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya, saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup efektif.
Lurah Berbas Pantai Muhamad Rendhy Maulia mengatakan, beberapa alternatif telah disiapkan guna mengatasi penumpukan sampah yang dinilai mengganggu pemandangan tersebut. Diantaranya, mengatur waktu pembuangan bagi warga yang ingin membuang sampah.
“Konsekuensinya, warga harus mematuhi jadwal yang telah ditetapkan. Yakni dari pukul 18.00-06.00 Wita. Khusus untuk wilayah pasar malam, dimulai pukul 21.00-16.00 Wita,” ujar Rendhy kepada Bontang Post belum lama ini.
Dengan dimaksimalkan aturan ini kata Rendhy, tugas pengangkutan oleh petugas pun juga akan lebih berjalan maksimal. Sehingga diharapkan, walaupun ada warga yang masih membuang sampah di median jalan pada waktu yang telah ditentukan, tidak sampai menumpuk lama di tengah jalan. Pasalnya, pukul 06.00 Wita sampah-sampah tersebut sudah diangkut oleh petugas menggunakan becak motor, sehingga tidak sampai mengganggu pemandangan di siang hari.
“Lewat cara ini, kami perlu juga ingin memberikan edukasi kepada warga sekitar agar membiasakan diri untuk tidak buang sampah sembarangan,” jelasnya.
Untuk memaksimalkan sosialisasi ini, pihak kelurahan turut menempatkan dua orang petugas pengawas tak jauh dari median jalan. Kata Rendhy, bila sampai ada warga yang membuang sampah diluar dari jadwal yang ditentukan, maka petugas pengawas inilah akan pro aktif, melakukan sosialisasi dengan cara mengembalikan sampah kepada orang yang membuang, ataupun mengembalikan ke depan rumahnya.
“Cara ini sudah kami coba sekira sebulan terakhir. Alhamdulillah saat ini di median jalan Berbas Pantai pada siang hari sudah tidak terlihat kumuh lagi, karena sudah tidak ada yang membuang sampah di sana (median jalan, Red.),” sebutnya.
Adapun opsi lain yang ditawarkan selain jadwal pembuangan sampah tadi, warga yang memang tidak bisa menaati peraturan tersebut, disarankan oleh Lurah Rendhy untuk tergabung di dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Dimana nantinya, sampah yang ada di warga tersebut setiap harinya akan dijemput oleh petugas di rumahnya, dengan komitmen pembayaran iuran perbulan sebesar Rp 15 ribu.
“Kalau tidak bisa ikut KSM maupun jadwal pembuangan sampah, alternatif lainnya warga bisa langsung membuang sampah di kontainer Berbas Pantai yang berlokasi di Berbas Ujung tak jauh dari kantor kelurahan,” sebutnya.
Nantinya untuk memaksimalkan lagi penanganan sampah ini, pihaknya berencana akan menambah jumlah KSM di Berbas Pantai. Saat ini kata Rendhy, jumlah KSM yang terbentuk baru satu KSM. Namun demikian, kedepan Rendhy pun juga akan menambah satu KSM lagi agar pelayanan ke masyarakat lebih maksimal.
“Walau satu KSM nya belum terbentuk, namun pola-pola yang kami jalankan sudah seperti di KSM. Harapannya, semoga permasalahan sampah di Berbas Pantai ini bisa cepat selesai,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post