SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tengah ‘galak-galaknya untuk mengurangi produksi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satunya dengan membangun 41 titik bank sampah.
Diyakini, pengelolaan sampah di Kutim kedepan bakal semakin tertata. Selain itu, diharapkan pengelolaan sampah di Kutim bisa menjadi penghasil uang tambahan bagi daerah. Bahkan bagi masyarakat diharap kecipratan keuntungan dari hasil kelola sampah.
Ketua Tim Pembina Bank Sampah Setkab Kutim, Heny Afriani menjelaskan, sampah akan dikelola oleh pemerintah melalui pihaknya supaya bermanfaat, yakni dengan daur ulang. Tahun ini, hal tersebut akan semakin getol ditingkatkan.
Diterangkannya, seperti botol plastik, kertas, dan sejenisnya, merupakan sampah kering yang bisa dikelola dan dijual. Sehingga sampah kering diharap bisa lebih terintegrasi.
“Kami sudah menyediakan 41 bank sampah di seluruh Kutim. Itu terbagi juga di tiap sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pasar, hingga lokasi wisata. Kemudian tiap lokasi mengelola sampah, lalu salurkan ke kami untuk supaya bisa dipilah, kemudian dijadikan bermanfaat, sehingga laku terjual,” ulas perempuan ini, ditemui di Kantor Bupati, Kompleks Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Senin (15/5).
Sementara sampah organik, lanjut dia, masyarakat akan dilatih untuk bisa mendaurulangnya. Artinya, akan disosialisasikan, bahwa masyarakat bisa menyiapkan ember dari hasil sampah organik, misalkan dari bekas makanan sayuran di rumah. Lalu dikumpulkan, dan tidak menjadi sampah mubazir.
“Jadi, sampah basah jangan dibuang. Hanya sampah kering yang akan dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir), sehingga mengurangi volume sampah yang ada di TPA,” ungkap Heny.
Pada penghitungannya, ujar Heny, sampah plastik di satu lokasi di Kutim, katakanlah sebuah rumah sakit, mampu menghasilkan sekira 25-30 kilo, per tiga hari. Jadi, diperkirakan dalam sepekan sebuah rumah sakit akan menyetor sekira 60 kilo sampah plastik.
“Tadinya sampah tidak ada nilainya. Maka dengan cara ini barang buangan akan bernilai,” ulas dia.
Sampah-sampah organik, bermanfaat untuk banyak hal. Antara lain, sebagai tambahan pakan ternak, hingga menjadi bahan pupuk kompos. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post