Lelang kendaraan dan inventaris aset milik Pemkot Bontang resmi dibuka, Jumat (19/5) kemarin di Auditorium Eks Kantor Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara. Kendati sejumlah kendaraan lelang mengalami kerusakan yang cukup parah, namun antusiasme peminat sangat tinggi.
Pantauan media ini, peminat sudah memadati Auditorium sebelum registrasi dibuka sekira pukul 09.00 Wita. Lelang terbuka yang kali pertama digelar untuk umum ini juga memancing animo para Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Salah satunya PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Ahmad Taiby. Ia mengaku, sudah menunggu registrasi sejak 08.30 Wita. Mendapat kabar untuk mengikuti lelang Senin (22/5), dirinya tak ingin ketinggalan untuk mendaftar dan membayar uang jaminan.
“Saya pikir ini kesempatan yang baik. Sudah cek barang-barangnya dan enggak papa ada kerusakan sedikit. Paling kalau diservis enggak begitu mengeluarkan biaya besar. Karena dibuka dengan harga murah, makanya saya coba deh,” katanya.
Ahmad menyebut, ia tertarik dengan sebuah motor antik merek Honda Win. Apalagi limit pembayaran hanya dibanderol Rp 200 ribu.
Dirinya pun sudah ancang-ancang dengan penawaran tertinggi. Namun apabila ada peserta lain yang berani menawar dengan harga yang lebih tinggi darinya, ia ikhlas menerima.
“Namanya lelang mau engak mau, ya harus diterima. Soal kerusakan, itu sudah saya perhitungkan. Semoga saja beruntung,” harapnya.
Begitu juga dengan Sugiannor, warga Jalan Gadjah Mada, Kelurahan Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan yang kesehariannya bekerja sebagai juru parkir (jukir). Ia malah tak habis pikir, Pemkot Bontang melalui Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) menggelar lelang dengan membuka penawaran yang begitu rendah.
“Kaget saya, waktu baca Bontang Post kemarin. Ada lelang kendaraan cuma modal ratusan ribu,” ujarnya girang.
Diakuinya, ini merupakan pertama kali mengikuti lelang secara terbuka. Maklum lelang kata dia biasanya diikuti oleh orang-orang dengan kelas sosial yang tinggi. Ia pun mengapresiasi langkah Pemkot Bontang. Jika perlu lelang digelar dua kali dalam setahun.
“Setidaknya ini sedikit mengurangi beban kami masyarakat yang berpenghasilan di bawah rata-rata untuk memiliki kendaraan dengan harga murah,” ucapnya.
Disinggung soal kemampuan menawar, Sugiannor hanya memiliki dana tak kurang dari Rp 1,5 juta. Karenanya, ia berharap lelang pekan depan keberuntungan berpihak padanya.
Sementara itu, Kasubid Penilaian Aset BPKD Dedi Haryanto mengatakan, bagi pendaftar yang dinyatakan lolos verifikasi akan mendapat Nomor Peserta Lelang (NPL). Hanya yang memiliki NPL yang bisa mengikuti lelang terbuka.
Pemenang lelang akan menanggung, biaya pembayaran pajak dan pembiayaan balik nama. “Kami lepas dengan kondisi seperti ini. Selebihnya ditanggung oleh pemenang. Untuk pajak kendaraan akan disampaikan oleh pihak Samsat pada acara pembukaan,” ujarnya.
Sementara, Kasi Pelayanan Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yuseri menjelaskan, registrasi dibuka Jumat pukul 09.00 – 17.00 Wita. Bagi yang belum sempat melakukan registrasi, pihak panitia lelang masih membuka kesempatan Senin (22/5) sebelum pelaksanaan lelang dibuka.
“Perlu diketahui pelaksanaan lelang harus sesuai dengan nama yang sudah menyetor uang jaminan. Jika berhalangan bisa diwakili dengan surat kuasa,” pungkasnya.
SIAP BORONG SEMUA MOTOR
Salah satu pemilik showroom mobil dan motor bersiap untuk memborong semua kendaraan roda 2 atau sepeda motor yang dilelang Pemkot Bontang. Ada sebanyak 23 unit sepeda motor dengan kondisi apa adanya yang ingin dia beli.
Suradi, warga Kelurahan Berebas Tengah Kecamatan Bontang Selatan ini mengaku, sudah melihat semua kondisi barangnya. Menurutnya, dengan kondisi seperti itu, memang sesuai dengan harga limit lelang yang diberikan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bontang.
Rencananya, jika 23 unit motor menjadi miliknya, dirinya akan memperbaikinya. “Diperbaiki dulu baru dijual,” ujar pemilik showroom mobil dan motor ini.
Sebanyak 23 unit motor memang diminatinya. Tetapi, karena proses lelang pasti banyak pesaing. Namun demikian, Suradi berharap paling tidak dapat separuh dari jumlah motor yang dilelang. “Tergantung nanti siapa yang jadi pemenangnya karena bersaing harga,” ungkap dia.
Mengingat setiap barang harus diberikan uang jaminan, Suradi pun telah memenuhi persyaratan dengan menyimpan uang jaminan sesuai nominal yang ditentukan.
Untuk memberikan uang jaminan saja, dirinya sudah merogoh kocek sebesar Rp 2 jutaan untuk 23 unit motor dan biaya materai. Sementara dana keseluruhan yang dia sediakan tak dia ungkapkan secara detail. “Saya sudah siapkan dananya semua,” singkatnya.
Disinggung mengenai kendaraan roda 4, Suradi mengaku tidak terlalu berminat. Pasalnya, di showroom miliknya, stok mobil masih tersedia. Terlebih, biaya untuk kendaraan roda 4 lebih mahal. Mulai dari biaya STNK, pajak, biaya perbaikan dan balik nama. “Makanya saya lebih tertarik membeli kendaraan roda 2,” tutupnya. (*/nug/mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post