Tingkatkan Kesadaran Warga, Targetkan 80 Persen Jumlah Pemilih
SANGATTA – Hujan deras sejak pagi tentu membuat berbagai aktivitas warga di Kutai Timur (Kutim) terhambat. Namun tidak dengan kegiatan Gerakan Sadar Pemilu (GSP) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim, Minggu (29/10) kemarin.
Pasalnya, warga sangat antusias menghadiri kegiatan tersebut. Meski KPU Kutim mengagendakan penggalangan GSP melalui jalan sehat batal akibat hujan. Kendati demikian, acara dapat berlangsung sukses. Karena seluruh kegiatan dapat berjalan, yang dipusatkan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangatta Utara.
Dalam kemeriahan tersebut, diawali dengan senam bersama yang diikuti Bupati Kutim Ismunandar, Sekretaris Daerah (Sekda) Irawansyah, Ketua KPU Kutim Fahmi Idris, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sangatta, 15 partai politik yang diundang, dan warga.
Setelah itu, dilanjutkan dengan launching kegiatan pencanangan Gerakan Sadar Pemilu (GSP) yang ditandatangani warga dengan enam segmen. Terdiri dari segmen pra pemilih, pemilih pemula, keagamaan, perempuan, disabilitas, dan marginal. Kemudian baru lah ditutup dengan pembagian puluhan doorprize, seperti lemari pendingin, sepeda gunung, dan berbagai hadiah menarik lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Ismunandar mengatakan, bila tidak memberikan suara pada pemilu, dikatakan tentu sangat lah rugi. Sebab, satu suara saja, itu dapat menentukan pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat.
Pria yang akrab disapa Ismu ini menambahkan, semoga pada pemilu mendatang target jumlah pemilih mencapai 80 persen. Dalam mendukung hal tersebut, dia pun meminta kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kutim yang hadir untuk membuka terus perekaman.
“Harapan kami pada saat Pemilu, jangan sampai ada yang belum memiliki KTP,” pintanya.
Sementara itu, Ketua KPU Kutim Fahmi Idris menjelaskan, sejatinya dalam kegiatan tersebut bukan hanya menjadi agenda sesaat dan seremonial belaka. Namun ini merupakan pijakan awal untuk membangun gerakan sadar pemilu secara berkelanjutan.
“Tugas kita bersama adalah menyadarkan publik bahwa pilihan warga di bilik suara selama lima menit itu, dapat mempengaruhi kebijakan politik di daerah untuk lima tahun ke depan,” tuturnya.
Fahmi memaparkan pemilihan serentak 2018 merupakan pemilihan serentak pada gelombang ke-3. Dengan jumlah 171 daerah yang akan melakukan pemilihan serentak, diantaranya 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.
Ini tentu membuat suhu politik akan lebih hangat dibanding pemilihan serentak pada 2016 dan 2017. Karena itu, penyelanggara pemilu di semua tingkatan harus mengelola tahapan secara profesional dan berintegritas. Tak terkecuali di Kutim. (ver/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: