BONTANG – Untuk meningkatkan pemahaman Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi dan komunikasi (TIK), serta untuk meningkatkan kualitas pengelolaan TIK dan mendukung pengelolaan e-Government di lingkungan pemerintah, maka Pemkot Bontang melalui Dinas
Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) kota Bontang menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) E-Government Pembangunan Sistem Smart City dengan tema “Smart Gov, Strategi dan Teknik Peningkatan Kualitas Birokrasi dan Pelayanan Publik”.
Kegiatan tersebut bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Rabu (29/11) kemarin. Hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan Bontang Syirajuddin mewakili Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Bimtek tersebut diikuti oleh seluruh staf yang membidangi pelaksanaan TIK di setiap OPD yang ada di lingkungan Pemkot Bontang.
Wali Kota dalam sambutannya yang diwakili oleh Syrajuddin mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu perwujudan misi Pemkot Bontang yaitu menjadikan Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas SDM, khususnya aparatur di lingkungan Pemkot Bontang. Electronik Government atau Pemerintah Digital yang biasa di singkat E-Gov merupakan penyelengaraan pemerintah berbasis elektronik untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat Bontang.
“Ini merupakan suatu bentuk kepedulian Pemkot Bontang dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan penyelengaraan pemerintahan yang berbasi elektronik untuk aparatur pemerintah dalam pendayagunaan teknologi. Diharapkan dengan semakin meningkatnya pengetahuan dalam bidang TIK maka pengelolaan E-Gov semakin baik,” jelasnya.
Narasumber yang didatangkan adalah Founder dan CEO Citiasia.Inc Farid Subkhan. Di mana Citiasia.Inc sendiri merupakan perusahaan yang melayani lembaga pemerintah, non-pemerintah, dan pelaku bisnis melalui pengembangan kapasitas sumber daya manusia (pelatihan, workshop dan seminar), serta program sertifikasi keahlian khusus dengan metodologi melalui pendekatan yang terstruktur, terdiri atas beberapa tahapan mulai dari penilaian awal, teori, strategi dan alat, studi kasus, simulasi, dan pembinaan hingga evaluasi terakhir. Tahapan ini untuk memastikan bahwa peserta pelatihan akan mampu melakukan implementasi. (*/rdy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: