BONTANG – Keluarnya Yusran Aspar dari Partai Gerindra sejak 30 Desember 2017 lalu, diyakini tidak membuat terpecahnya suara di Kota Bontang saat kontestasi Pilihan Gubernur (Pilgub) nanti. Ketua DPC Partai Gerindra Bontang Agus Haris menyatakan, sistem partai berlambang kepala burung garuda ini menganut sistem garis komando yang sangat kuat.
“Grassroot Gerindra Bontang tidak akan terpecah, kami kuat dan solid. Kami harus jalankan perintah DPP,” kata Agus Haris.
Pria yang juga merupakan Ketua Komisi I DPRD ini telah melakukan rapat koordinasi dengan semua pengurus di tingkat bawahnya. Rapat tersebut dilakukan beberapa waktu lalu guna menanggapi munculnya surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Memutuskan menunjuk Isran Noor dan Hadi Mulyadi untuk bertarung di Pilgub yang dihelat Juni tahun ini.
“Saya sudah sampaikan di jajaran DPC, PAC, Ranting, dan sayap partai bahwa keputusan telah diambil oleh DPP, maka kewajiban kami ialah melaksanakan, menerima, dan menaati itu,” tambahnya.
Rencananya, Minggu (7/1) pukul 14.00 Wita nanti seluruh pengurus DPC dan sayap partai se-Kaltim akan mengikuti rapat koordinasi daerah (rakorda). Adapun materinya ialah penyampaian rekomendasi dan berikrar secara bersama-sama memenangkan pasangan terpilih.
Kabarnya pembentukan tim pemenangan akan dilaksanakan pada hari itu juga. Baik itu di tingkat provinsi sampai ranting.
Sebelumnya, Yusran Aspar digadang-gadang akan menjadi Cagub dari Partai Gerindra. Namun, keputusan itu berubah sejak surat rekomendasi dengan nomor 12-499/Rekom/DPP-GERINDRA/2017 keluar. Surat tersebut dikeluarkan oleh DPP pada tanggal 23 Desember 2017. Kini, Partai besutan Prabowo Subianto ini telah sepakat berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Pilgub Kaltim. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: