MENGHABISKAN waktu liburan di objek wisata ekstrem dan menantang jadi salah satu kegemaran wisatawan. Kira-kira bermanfaatkah kegiatan itu bagi kesehatan?
Mengingat, belakangan ini sebagian orang menyukai liburan di alam bebas sembari menikmati pemandangan yang cantik. Misalnya, para pendaki gunung yang senang pergi berkelompok, melakukan kegiatan menyelam di kedalaman laut yang menantang, atau malah melakukan paralayang di atas gunung, serta parasailing bebas di atas perairan laut.
Semua kegiatan itu punya sensasi yang berbeda-beda. Karena tentu setiap objek wisata bahkan menawarkan suasana berbeda.
Di sisi lain, wisatawan harus tahu apa manfaat dari melakukan perjalanan wisata ekstrem yang mungkin jarang dibahas. Daripada penasaran, simak ulasan berikut, dilansir Nbcnews.
Cegah penuaan hingga penyakit jantung
Sebuah studi yang dilakukan oleh Transamerica Center for Retirement Studies, bekerja sama dengan Asosiasi Perjalanan di Amerika Serikat menemukan, seseorang yang suka wisata ekstrem hidupnya lebih sehat. Mereka terbebas dari risiko penuaan dini. Bagi pria khususnya, kegiatan liburan seperti ini juga mencegah risiko serangan jantung yang pasti datang mendadak.
Kurangi risiko stres
Rata-rata, setelah tiga hari pulang dari liburan, seseorang merasa lebih rileks dan tidak mudah cemas. Beberapa bukti dari berbagai macam studi menunjukkan bahwa seseorang penyuka wisata ekstrem hidupnya terbebas dari stres. Karena para wisatawan butuh waktu lama untuk menaklukkan satu destinasi wisata ekstrem, sehingga mereka terbebas dari rutinitas harian yang menguras energi.
Tingkatkan kreativitas
Banyak pengalaman baru yang didapatkan saat wisatawan berkunjung ke satu objek destinasi wisata baru. Apalagi kalau memilih objek wisata ekstrem, seperti laut atau gunung. Ada kaitan peningkatan fungsi otak yang terjadi secara alamiah. Maka tak pelak jika Anda merasa lebih kreatif dan tekun menyelesaikan pekerjaan saat kembali ke rutinitas biasa.
Merasa bahagia dan puas
Kebanyakan orang cenderung lebih bahagia saat sedang bepergian, karena mereka tidak perlu mencemaskan pekerjaan. Menariknya, studi dari studi di Universitas Cornell menyebutkan, orang yang menyukai wisata ekstrem hidupnya lebih mudah bahagia. Suasana hatinya juga bebas dari badmood, sehingga mereka jauh lebih mudah melawan depresi.
Melawan depresi
Sebuah studi dari Marshfield Clinic di Wisconsin menemukan, seorang wanita yang berlibur setidaknya dua kali setahun, mudah mencegah depresi dan stres. Apalagi kalau Anda menyukai wisata ekstrem, seperti mendaki gunung atau menyelam. Karena saat berlibur, Anda tidak terpaksa menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk dan sering memicu sakit kepala. Ujung-ujung kalau tidak dicegah pasti mudah memicu depresi. (net)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: