SANGATTA – Obat keras yang beredar di pasaran seharusnya dibeli menggunakan resep dokter. Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Obat tersebut banyak dibeli tanpa rekomendasi dari dokter. Padahal penggunaan obat tanpa keras dengan dosis yang tepat sangat berbahaya.
Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kutai Timur, mengatakan program membangun kesadaran masyarakat memang sudah dibuat. Yakni melalui Gerakan Masyarakat Cerdas Memilih Obat (Gema Cermat). Program yang dicanangkan awal 2018 tersebut, akan menyasar ke 18 kecamatan di Kutim.
Tim pelaksana Gema Cermat, dr. Muhammad Yusuf mengatakan timnya akan bersosialisasi pada masyarakat Kutim mengenai pentingnya memilih obat. Jenis obat yang dapat dikonsumsi dan cara penyimpanan yang benar.
“Kami berencana menyasar seluruh kecamatan. Hal tersebut bertujuan mengenalkan pada masyrakat obat mana saja yang harus menggunakan resep dokter. Karena banyak warga yang kurang bijak menggunakan obat keras tanpa ketentuan yang seharusnya,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/2).
Menurutnya hal tersebut menjadi faktor pendorong Dinkes melaksanakan sosialisasi pentingnya obat. Baginya obat yang tidak digunakan dengan tepat, justru memicu penyakit.
“Kamipun akan menjelaskan soal Dagusibu obat, yaitu Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang. Misalnya obat harus disimpan dalam lemari serta terhindar dari matahari langsung, jangan disimpan di kulkas karena obatnya bisa rusak. Hanya obat tertentu yang dapat disimpan di lemari pendingin,” paparnya.
Salah satu penyebab penyakit dapat semakin berkembang karena penggunaan obat yang salah. Membeli obat keras tanpa resep dokter sangat tidak dianjurkan. Namun hal tersebut kerap terjadi di Kutim.
“Masih sangat banyak warga yang membeli obat bertanda merah dan logo K, yang artinya obat keras tanpa anjuran dokter. Di Sangatta sendiri masih minim wawasan warga atas hal tersebut,” ungkap Yusuf.
Ia berharap semua pihak dapat bekerjasama. Baik pemerintah, apoteker, instansi kesehatan maupun masyrakat pengguna obat. “Semoga saja semua pihak dapat saling membantu atas hal tersebut. Dan bijaklah dalam menggunakan obat,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: