SANGATTA – Tower seluler yang berada di Desa Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), konstruksinya dinilai sudah rusak. Masyarakat di desa tersebut juga meminta tower tersebut untuk dibongkar karena membahayakan warga sekitar.
Permintaan itu disampaikan perwakilan warga RT 01 Dusun Gunung Teknik, Kecamatan Sangatta Selatan dalam kesempatan audiensi dengan kepala desa, pihak telkomsel, dan Dinas PU Kutim, di Aula Kantor Desa Sangatta Selatan, belum lama ini.
Arman menyampaikan, keberadaan tower sekarang ini cukup membahayakan dan merugikan, karena selain tak ada kompensasi pondasi rumah warga yang jaraknya hanya lima meter pun menjadi rusak.
“Pondasi tower sekarang sudah rusak parah. Kami sebagai masyarakat sekarang takut karena tower cukup membahayakan. Kami meminta jika ada izin perpanjangan, jangan sampai diperpanjang. Kami inginnya tower itu dibongkar dan dipindah,” tandasnya.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat mengkhawatirkan tower tersebut roboh serta mengenai rumah warga. “Sebelum ada korban pokoknya harus dipindah yang jauh dari pemukiman. Seperti di daerah lain, ada contoh di tengah sawah. Nah yang seperti itu bagus tidak mengganggu dan membahayakan,” lanjutnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ida, seorang guru yang jarak sekolahnya cukup dekat dari tower. Menurutnya kondisi tower yang sudah berdiri sejak 2006 tersebut dirasa tidak layak lagi. Selain itu hanya menyebabkan gangguan barang elektronik milik sekolah dan rumah disekitarnya.
“Saya merasa takut, pasalnya tower tersebut sudah tua. Setiap hujan lebat, kami kadang merasa tidak tenang. Selain merasa akan roboh, tower tersebut mengganggu barang elektronik,” jelasnya.
Kepala Desa Sangatta Selatan, Sjaim mengakui keberadaan tower PT. Telkomsel membantu masyarakat dalam berkomunikasi, namun saat ini kondisinya mengkhawatirkan. Terlebih dengan kondisi lantai yang rusak parah, kerap kali menimbulkan daya listrik lebih besar apabila ada petir.
“Saya berharap dalam pertemuan tersebut bisa mendapat titik temu antara Telkomsel dengan masyarakat. Apapun hasilnya nanti, semoga saja itu keputusan terbaik,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: