SANGATTA – Ulah 17 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kutim membuat Wakil Bupati Kasmidi Bulang mencak-mencak. Pasalnya, mereka tak menghadiri Workshop Tunas Integritas yang dilaksanakan Inspektorat Wilayah (Itwil) Kabupaten Kutim, di ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Selasa (24/4). Padahal kegiatan ini sangat penting, karena sebagai salah satu langkah untuk mendukung pemberantasan korupsi.
“Saya cek dulu (kehadiran perwakilan OPD). Sayang kalau narasumber jauh-jauh datang, tapi OPD tidak aktif,” kata Kasmidi saat memberikan sambutan.
Setelah diperiksa, ternyata ada 17 OPD yang tidak mengirim perwakilan. Terang saja hal itu membuat Wabup kesal. Seharusnya, kata dia, setiap OPD mengirim perwakilan. Jika memang kepala OPD berhalangan, dapat diwakili kepala bidang atau sub bidang. Setelah itu wabup memerintahkan kepada protokol segera menghubungi OPD yang tidak hadir untuk segera datang.
“Ini cerminan, jangan malu-maluin dan ini harus segera dibenahi. Tolong dihubungi, jika tidak datang tolong buatkan surat nanti saya tanda tangan. Agar besok (hari ini) bisa datang. Lalu munculkan daftarnya di grup WA (WhatsApp) kabupaten,” perintahnya.
Acara ini dinilai penting karena dirinya berharap ASN dapat komit dan menjauh dari tindakan korupsi. Apalagi berdasarkan data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kerugian negara gara-gara korupsi mencapai sekitar Rp 274 triliun. Pelaku sendiri telah merambah disegala bidang. Diantaranya anggota DPR 124 kasus, di tubuh Kementerian 25 kasus, kepala Daerah 75 kasus, pejabat eselon 133 hingga hakim 14 kasus.
“Saya menginginkan pimpinan masing-masing OPD mendapat ilmu baru disini. Budayakan integritas. Sehingga ASN komitmen menolak segala jenis korupsi,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Inspektur Inspektorat Wilayah Kutim Suko Buono, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pemimpin di Kabupaten Kutai Timur. Selain itu agar dapat menjadi contoh generasi integritas bagi karyawan dan masyarakatnya.
“Ada banyak tujuan diadakannya kegiatan ini. Selain untuk contoh bagi yang lain, juga berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi dengan mendorong tumbuhnya tunas integritas,” tuturnya.
Selain itu, Workshop Tunas Integritas yang dihadiri 50 orang dari OPD Pemkab Kutim tersebut akan diisi materi langsung oleh inisiator pembudaya integritas nasional Ryan H Utama.
“Workshop ini pun sangat menarik, pasalnya dihadiri langsung oleh tokoh nasional. Dari kegiatan ini kita membuka pintu terkait budaya integritas. Ini bukan waktu yang pendek melainkan waktu yang panjang untuk mewujudkan orang-orang yang berintegritas tinggi, yang nantinya akan membangun budaya integritas di Kutim. Serta supaya terbentuk generasi berintegritas tinggi,” ucapnya.
Baginya sangat penting ketika semua pihak terkait, terutama OPD dapat hadir. Ia mencontohkan kehadiran Sekretaris Dewan Suroto, Kepala Dinas Pertanian dan perwakilan OPD lainnya, kecuali 17 organisasi perangkat daerah yang tidak hadir. “Saya rasa teman-teman OPD lain dapat hadir dalam workshop ini,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post