SANGATTA – Pasca lebaran Iduladha, peserta menikah jelas meningkat. Kementerian Agama (Kemenag) Kutim pun memastikan stok buku nikah aman hingga akhir 2018.
Kepala Kemenag Kutim, Ambotang mengatakan, seluruh KUA di 18 kecamatan disalurkan buku nikah sesuai kebutuhan masing-masih wilayah. Dirinya tak bisa menyamaratakan. Ia mengaku hal tersebut harus melihat seberapa banyak jumlah penduduknya terlebih dahulu.
“Kami salurkan buku ke semua KUA dengan masing-masing dilebihkan 50 buku sebagai cadangannya,” ungkapnya.
Sebanyak 3000 pasang buku nikah distok oleh Kemenag setiap tahunnya. Dia memastikan persediaan buku nikah dirasa mampu mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun. Sebab, dari data yang diterima, biasanya masing-masing KUA relatif membutuhkan 50-250 yang menikah.
“Sebenarnya biasa menghabiskan rata-rata tiap tahun ya 2500 saja. Tapi kan kami jaga-jaga 500, agar tidak kekurangan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kasi Bimas Islam Kemenag Kutim, Abdul Latif menyebutkan, Sangatta Utara merupakan kecamatan dengan spare buku terbanyak dari 18 KUA lainnya. Sebab kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi.
“Paling banyak Sangatta Utara, kami salurkan sekira 500 buku, setelah itu disusul Sangatta Selatan dan Bengalon berkisar 300. Kalau yang daerah lain merata kira-kira 200an,” terangnya.
Menurutnya, sejak 2016 pihaknya terus melakukan perbaikan manajemen, sehingga tak pernah kekurangan buku nikah. Dirinya mengaku awalnya sempat kesulitan dengan nomor seri yang tidak beraturan, hingga pada tahun berikutnya mulai melakukan penataan nomor secara sistematis.
“Dulu itu bingung, nomornya loncat-loncat, susah diawasi. Kalau sekarang sudah tersusun sesuai kecamatan. Lebih mudah mencarinya,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kerap melakukan antisipasi lain saat ada KUA yang kekurangan buku, saling bantu untuk menutupi satu sama lain merupakan cara mudah yang dilakukan, pasalnya untuk menunggu pengiriman dari pusat membutuhkan waktu yang relatif lama.
“Kalau ada KUA yang kurang bisa ditutup dari yang lain. Karena kami kan setahun sekali dikirim dari pusat, masa iya nikah mau nunggu lagi bukunya tahun depan,” ungkapnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post