SANGATTA- Bahan pembangunan jembatan penyeberangan Sangatta 2, yang menghubungkan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan sedang dipabrikasi di Surabaya.
Pabrikasi adalah pembuatan barang dengan standar tertentu secara besar-besaran yang dilakukan di dalam pabrik. Beberapa komponen material dirangkai setahap demi setahap sampai menjadi sebuah rangkaian alat produksi atau konstruksi.
Pemkab Kutim, mempercayakan perusahaan di Surabaya untuk memenuhi bahan khusus jembatan tersebut. Sedangkan kontraktornya, dikabarkan berasal dari Sangatta. Tentu saja, bukan sembarang kontraktor, melainkan sudah memiliki kemampuan dan kompetensi yang tak diragukan.
Pertimbangan lain, untuk memberdayakan kontraktor lokal. Kemudian, mempermudah Pemkab Kutim, melakukan pengawasan.
“Kalau ada masalah kan enak. Kalau tidak bagus enak langsung ditegur,” ujar Bupati Kutim Ismunandar belum lama ini.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang ikut mengaminkan. Proses pembangunan jembatan saat ini terus berjalan. Bahkan, beberapa instansi terkait sudah melakukan percepatan. Seperti BPN mulai melakukan pengukuran lokasi titik pembangunan.
“Sudah dilakukan komunikasi kepada pemilik tanah. Jadi tinggal menunggu saja,” kata Kasmidi.
Dirinya memastikan, peletakan batu pertama pembangunan jembatan dimulai pada 2019. Pemkab Kutim pun sudah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tersebut. Hanya saja, belum terkonfirmasi berapa jumlah pasti anggarannya.
“Tahun 2019 akan dimulai pembangunannya. Berdoa saja agar segera selesai,” kata Kasmidi.
Sebelumnya, Camat Sangatta Selatan, Hasdiah bersama warga mendesak Pemkab Kutim agar segera membuatkan jembatan. Memang diakui, sudah terdapat satu jembatan di Jalan APT Pranoto yang tembus Kampung Kajang. Namun, lokasinya dinilai jauh dari pusat keramaian.
Berdasarkan hal itu, pihaknya mengajukan lokasi jembatan di kawasan Masabang Sangatta Selatan dan di Gang Durian Sangatta Utara.
Dikatakan Camat Hasdiah, keberadaan jembatan akan meningkatkan perekonomian di dua kecamatan. Khususnya Sangatta Selatan.
“Selama ini Sangatta Selatan cukup tertinggal. Kami yakin, jika ada jembatan penghubung, maka perekonomian semakin meningkat,” katanya.
Selain itu, keberadaan jembatan pun dianggap membantu warga saat banjir. Diketahui, banjir kerap melanda Sangatta Selatan. Jika banjir datang, warga Sangatta Selatan tak dapat melintas ke Sangatta Utara.
“Mau lewat jembatan Kampung Kajang, banjir. Lewat Pertamina, banjir juga. Jadi kami tak bisa ke mana-mana. Makanya harus ada jembatan baru,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post