PENANGKAPAN terhadap HW (15) yang terlibat kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), benar-benar membuat kedua orang tuanya kaget. Sebab, bocah yang masih berstatus pelajar kelas III Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sangatta tersebut, kesehariannya berprilaku pendiam. Bahkan pengawasan ketat pun dilakukan orang tuanya.
“Saya benar-benar tidak sangka, kalau dia bisa ikut ditangkap karena curi motor. Karena setiap hari selalu saya awasi. Kalau malam, tidak pernah lebih dari jam 20.00 Wita. Terlambat sedikit, langsung saya cari dan suruh pulang,” ujar ayah HW yang enggan dikorankan namanya, saat ditemui di Mapolres Kutim, kemarin.
Dia mengaku, selama ini sikap anaknya tidak pernah menunjukan keanehan. Selain itu, apapun keinginannya, juga dipenuhi. Termasuk memiliki sepeda motor. Namun, karena masih belum cukup umur, dirinya melarang sepeda motor itu dibawa ke sekolah.
“Memang pernah saya lihat, dia bawa motor itu ke rumah. Waktu saya Tanya, katanya punya teman. Nah, karena tidak pakai plat, langsung saya suruh kembalikan. Takutnya, nanti ditilang. Nah, setelah itu tidak pernah lagi saya lihat,” ucapnya.
Tak hanya itu, dia mengakui, juga mengenal beberapa pelaku lainnya yang juga diamankan bersama anaknya tersebut. Sebab, mereka merupakan teman main sejk kecil.
“Seperti anak saya mereka itu, tidak pernah macam-macam. Makanya saya sangat kaget begitu tahu,” akunya.
Perasaan serupa juga dirasakan orang tua MA pelaku lainnya yang masih duduk dibangku kelas III SMP. Setelah mendapat informasi anaknya diamankan karena terlibat kasus Curanmor, dirinya pun mengaku semalaman tidak bisa tidur. Dirinya tidak membayangkan, sikapnya yang melarang anaknya mengendarai sepeda motor justru berujung pada aksi criminal.
“Memang dia, pernah saya berikan motor. Tapi karena saya tahu sering dipakai kebut-kebutan, makanya saya larang pakai motor,” ujarnya.
Dia pun sadar, karena kurangnya pengawasan membuat anaknya ikut terjerumus dalam kenakalan remaja. Meskipun demikian, dirinya berharap agar, baik anaknya maupun pelaku lainnya tidak diproses hukum.
“Saya harap tidak dihukum. Karena kasian, masih kecil dan sekolah. Masa depan mereka masih panjang,” harapnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: