Jaang Menguntit, Cawagub Ditentukan lewat Assessment
TANJUNG REDEB-Perburuan bakal calon gubernur (bacagub) Kaltim dari Partai Golkar telah berakhir. Satu kaki sudah ditapakkan Rita Widyasari di pemilihan gubernur (pilgub) 2018. Suara bulat dikantonginya dalam rapat pimpinan daerah khusus (rapimdasus), di Hotel Bumi Segah, Berau, Jumat 10/2) malam. Ketua DPD Golkar Kaltim itu tinggal menunggu penetapan dari DPP Golkar untuk mengantongi penuh tiket pencalonan berebut Kaltim I.
Rapimdasus tersebut dihadiri para ketua DPD Golkar kabupaten/kota, organisasi pendiri, didirikan, dan sayap partai. Di samping itu, dewan Pertimbangan DPD Golkar Kaltim dan unsur DPP Golkar yang dihadiri koordinator Wilayah Pemenangan Pemilu Kaltim. “Hasilnya, calon satu-satunya, sepakat Bu Rita,” ujar Abdul Kadir, sekretaris DPD Golkar Kaltim, Jumat (10/2) tengah malam.
Rita pun menyatakan kesiapannya dicalonkan. Mengenai penentuan calon pendampingnya, ada mekanisme partai yang mesti dilalui. Tim kecil akan dibentuk untuk mengurusi hal tersebut. “Akan ada assessment. Pastinya harus mendaftar bagi yang berminat,” ujarnya.
Putri Syaukani Hasan Rais itu kembali menegaskan bahwa bukan berarti orang paham birokrasi harus seorang birokrat. Berlatar belakang politikus pun, sepanjang pernah berpengalaman di birokrasi berpeluang. Namun, yang pasti bukan orang yang hobi berpolitik, melainkan tipikal yang rajin bekerja.
Lebih lanjut, Rita mengungkapkan bahwa ada banyak pilihan calon pendampingnya. Disebutnya, sebanyak 13 nama yang dianggap sebagai tokoh, disurvei. Tidak hanya dari internal Golkar, juga eksternal. “Mantan Kapolda pun ada. Keinginan menjadi wakil, sebatas lisan dan pertemuan biasa. Bukan pertemuan khusus,” terangnya.
Sumber Kaltim Post dari internal Golkar mengungkapkan, ke-13 nama tersebut. Memang ada survei tokoh selain ketua DPD Golkar Kaltim. Adapun itu, yakni Isran Noor, Syaharie Jaang, Rizal Effendi, Farid Wadjdy, Makmur HAPK, dan Andi Sofyan Hasdam. Di samping itu, Hadi Mulyadi, Ismael Thomas, Herwan Susanto, Rusmadi, Awang Ferdian Hidayat, dan Darlis Pattalongi. “Hasil survei, Rita tertinggi,” kata sumber itu.
Dari deretan nama tersebut, Rita mengakui, enam di antaranya sudah berkomunikasi dengan dirinya. Cuma sekali lagi dia menegaskan belum dalam tahap pembicaraan serius. “Harus ada akademisnya. Siapa yang jadi pendamping, yang mampu mendongkrak suara dan membantu saya bekerja,” paparnya.
Di internal, ada dua nama yang mencuat. Yakni, Makmur HAPK dan Andi Sofyan Hasdam. Namun, menurut survei yang dilaksanakan Lembaga Pusat Studi Demokrasi dan HAM (Pusdeham), Rita lah yang lebih dikenal sebagai bakal cagub Kaltim. Saat survei dilaksanakan, tingkat keterpilihan dia tertinggi dengan 55 persen. Di posisi kedua, yakni Syaharie Jaang, wali kota Samarinda, dengan 16 persen.
Kembali ke Kadir, dia menerangkan, menurut Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) 6/DPP/GOLKAR/2016 tentang Tata Cara Penetapan Pasangan Calon (Paslon) Kepala Daerah, paling lambat dua bulan sebelum tahapan pemilihan kepala daerah dibuka, sudah menentukan paslon yang diusung. “Ada agenda yang lebih penting. Makanya bacagub lebih awal ditetapkan. Untuk wakil ada proses panjang,” tutur Kadir.
Kata dia, menurut rencana pembentukan panitia pendaftaran bacawagub pada Maret. Sebulan kemudian, pendaftaran dibuka di setiap DPD kabupaten/kota. Tahap berikutnya, melakukan verifikasi administrasi pendaftar pada Mei. “Yang lolos verifikasi, diuji kepatutan dan kelayakan. Itu (konvensi bacawagub) antara Juni dan Juli,” terangnya.
Pada Agustus, dilaksanakan rapat pimpinan penetapan rekomendasi bacawagub sebanyak 3-5 nama untuk disampaikan ke DPP. Tidak menutup kemungkinan jumlah nama tersebut bertambah dari masukan DPP berdasar peta potensi. Bila sudah klir pada September, tim pilkada pusat menetapkan bakal paslon gubernur dan wagub dari Golkar. “Oktober, deklarasi,” terangnya.
PKS TERBUKA
Bupati Berau Muharram saat sambutan pelantikan DPD Golkar Berau menuturkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terbuka untuk bekerja sama dengan Golkar saat pilgub 2018. Di samping itu, siap pula menjadi pendamping Rita, bakal calon gubernur dari Golkar. “Tidak mesti saya. Pak Hadi Mulyadi bisa. Pak Makmur HAPK juga bisa dipertimbangkan,” ujarnya, Jumat (10/2) sore.
Rita merespons dengan mengatakan, “Insya Allah dipertimbangkan tawaran Pak Muharram dibahas dalam rapimdasus untuk berkoalisi dengan PKS.”
Kata Rita, salah satunya, seperti usulan nama yang disodorkan Muharram, yakni Hadi Mulyadi turut masuk jajaran kandidat tokoh yang disurvei. “Dengan partai manapun bisa. Yang mana dipilih? Yang bisa membantu mendulang suara,” tegasnya, kembali. (ril/far)
Nama-Nama Calon Wakil Rita
Andi Sofyan Hasdam
Ketua KKSS Kaltim, mantan Wali Kota Bontang (Golkar)
Isran Noor
Mantan Bupati Kutai Timur (PKPI)
Syaharie Jaang
Wali Kota Samarinda, Ketua Demokrat Kaltim
Rizal Effendi
Wali Kota Balikpapan
Farid Wadjdy
Mantan Wagub Kaltim, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama
Makmur HAPK
Mantan Bupati Berau (Golkar)
Hadi Mulyadi
Anggota DPR RI (PKS)
Ismael Thomas
Mantan Bupati Kutai Barat (PDIP)
Herwan Susanto
Anggota DPRD Kaltim, Ketua Hanura Kaltim
Rusmadi
Sekprov Kaltim, ketua Ikapakarti
Awang Ferdian Hidayat
Anggota DPR RI (PDIP)
Darlis Pattalongi
Ketua PAN Kaltim
Mantan Kapolda Kaltim
Nama dan identitasnya masih dirahasiakan
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: