Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengantisipasi potensi konflik jelang Tahun Baru Imlek pada 5 Februari mendatang. Seluruh Kepolisian Daerah (Polda) diminta memantau situasi jelang perayaan terpenting orang Tionghoa itu.
“Ini operasi kewilayahan masing-masing Polda,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono kepada wartawan, Jumat (1/1).
Jika ada wilayah yang memerlukan atensi lebih, katanya, kekuatan personel pengamanan tentunya akan ditambah. “Manakala ditemukan indikasi kerawanan, Polri mengamankan itu lebih ekstra,” sebutnya.
Sejauh ini, kasus penolakan perayaan Tahun Baru Imlek baru terjadi di Bogor. Akan tetapi kata Syahar, seluruh daerah tetap dipantau untuk menghindari upaya serupa.
Sebelumnya, kelompok yang menamakan dirinya Forum Muslim Bogor (FMB) menolak perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Bogor. Itu disampaikan dalam surat terbuka yang ramai disebar di media sosial.
Meski begitu, Walikota Bogor Bima Arya, bersama pimpinan daerah dan para tokoh agama, menyatakan tetap melaksanakannya karena acara itu merupakan pagelaran seni dan budaya tahunan. (jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: