BONTANG – Aliran air bersih ke wilayah Kelurahan Kanaan sudah tidak menyala selama tiga hari, yakni dari Sabtu hingga Senin (22-24/6/2019). Hal ini membuat warga Kanaan kelabakan mencari air bersih untuk kebutuhan sehari hari.
Salah satunya Asma, yang mengaku tidak dapat menampung air sebanyak-banyaknya lantaran tidak memiliki tandon air. Saat ini, bak air di kamar mandinya yang berukuran kecil telah habis. Sehingga dia harus mengungsi mandi dan mencuci pakaian ke tempat saudaranya yang masih memiliki cukup air.
“Kalau belum nyala juga sampai besok, jadi harus beli air lagi di luar,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya yang berada di Jalan Damai.
Hal sama juga dialami Irma. Walaupun telah menyimpan air di tandon air berukuran sekitar 500 liter, ternyata tidak cukup memenuhi kebutuhan dua kepala keluarga itu seperti untuk mencuci piring, mandi, serta mencuci pakaian. Sebab itu dia harus mengirit pemakaian air, sambil menunggu air menyala kembali.
“Sudah habis ini air di tandon, gara kemarin dipakai cuci baju,” ujarnya.
Dia mengaku mengetahui bahwa air tersebut telah padam sejak Sabtu, lantaran adanya pemeliharaan yang dilakukan oleh PDAM Tirta Taman Bontang. “Sudah ada pengumumannya mati air di grup,” akunya.
Direktur PDAM Tirta Taman Bontang, Suramin mengatakan ada perbaikan sumur dalam Kanaan yang berlokasi di Jalan Damai Kelurahan Kanaan. Oleh sebab itu pendistribusian air kepada pelanggan di beberapa tempat di antaranya Jalan Asmawarman, Jalan Damai, Jalan Perintis, Perum Disosnaker dan Jalan Pontianak.
“Betul ada perbaikan motornya,” katanya.
Dia menjelaskan, perbaikan alat yang rusak itu sudah dilakukan sejak Minggu malam. Namun lantaran alat berat untuk mengangkat pompa yang rusak tengah berada di luar daerah, sehingga baru bisa dilakukan saat ini. Dipekirakan sumur sudah dapat beroperasi hari ini.
“Malam ini insyaallah sudah beroperasi,” ucapnya.(Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post