Rencana penggunaan kolam eks tambang PT Indominco Mandiri (IMM) sebagai air baku Perumda Tirta Taman dianggap membahayakan kesehatan masyarakat.
bontangpost.id – Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang menolak keras wacana Perumda Tirta Taman untuk memanfaatkan kolam eks tambang PT Indominco Mandiri (IMM). Sebagai sumber air baku bagi masyarakat Bontang.
Mengonsumsi air eks lubang tambang seolah menanam pil penyakit kepada masyarakat. Pun menjerumuskan masyarakat dalam lubang kemiskinan secara massal.
“Bila dikonsumsi, air tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan, penebalan dinding usus, dan gejala kanker hingga merusak saraf-saraf manusia lainnya. Terparah bagi ibu hamil dapat menyebabkan kecacatan pada janin atau gagal lahir,” jelasnya.
Kandungan berbahaya yang sudah pasti ada dalam air eks lubang tambang di antaranya 3 partikel logam berat. Di antaranya aluminium, mangan, dan besi. Tidak menutup kemungkinan ada partikel logam berat lain, tergantung struktur geologi sebuah wilayah.
“Memang tidak dirasakan sekarang. Tapi terakumulasi, di tahun-tahun mendatang baru terasa kerusakannya,” ujar Rupang.
Dia menegaskan, menurunnya baku mutu air mengakibatkan menurunnya harapan hidup manusia. Artinya, bila wacana ini terealisasi, masyarakat Bontang akan bergantung pada teknologi tertentu dengan harga mahal.
Bila kebutuhan primer semisal air saja mesti dirogoh dengan harga yang mahal, Rupang tidak akan heran bila di masa mendatang garis kemiskinan di Bontang semakin menjadi.
“Tawaran IMM untuk memanfaatkan kolam eks lubang tambang hanya akal-akalan untuk lepas tanggung jawab menutup lubang (tambang),” kata Rupang.
Sementara itu, Direktur Perumda Tirta Taman, Suramin menjelaskan, wacana menjadikan eks lubang tambang sebagai sumber air baku tercetus akhir 2019 lalu. Kala itu, Pemkot Bontang menginisiasi pertemuan dengan Forkopimda di Jakarta. Yang mana, dalam pertemuan itu hadir pula perwakilan perusahaan yang berbasis di Bontang, salah satunya IMM.
Dalam pertemuan itu, IMM menawarkan air bekas galian tambang untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku alternatif bagi warga Bontang. IMM pede menawarkan lantaran menurut hasil kajian internal, air bekas galian tambang itu sudah layak dikonsumsi.
Selain itu, Suramin menilai ini dapat menjadi jalan keluar atas kebuntuan Bontang memperoleh sumber air baku selain pasokan air tanah. Yang mana, produksinya terus mengalami penurunan saban tahun.
“Kita punya 24 sumur. Produksinya tiap tahun menurun akibat faktor alam. Sementara kami kesulitan mencari sumber lain,” beber Suramin.
Berdasar penawaran IMM itu, Perumda Tirta Taman lantas melakukan survei lapangan di awal 2020. Hasilnya, dari empat kolam eks tambang, dua di antaranya layak dikonsumsi. Indikator kelayakan ini berasal dari penelitian internal IMM.
“Sudah kami tinjau. Dan memang layak,” ujarnya.
Dalam rapat di sekretariat DPRD Bontang Selasa (23/6/2020) lalu, Head HSEC PT IMM Taryono menjelaskan terdapat 4 water treatment plant (WTP) yang digunakan perusahaan. Berasal dari kolam tambang tersebut. Sebagian langsung dapat dikonsumsi.
“Sebagian yang kami pakai dengan menggunakan teknologi kangen water. Hasilnya PH air 9,” kata Taryono.
Ia pun mengaransi kelayakan kualitas air kolam bekas tambang itu. Sebab, telah mendapatkan proses pengujian. Serta memenuhi empat parameter air yang dibutuhkan sebagai sumber air baku.
Adapun tawaran untuk menggunakan kolam bekas tambang dipandangnya cukup ekonomis. Pasalnya, pemerintah hanya mendapat jatah pemipaan. Tepatnya dari sumber kolam ke Bontang. Pun demikian dengan perizinannya.
“Daripada membangun Bendali Suka Rahmat berbiaya besar. Kalau ini (kolam) tinggal pakai,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post