bontangpost.id – Mendapat kunjungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT Indominco Mandiri (IMM) mengajak rombongan ke area forest healing di Danau Kanahuang, Nursery 23, hingga Arboretum 30 Gemilang.
Mengawali Rabu (21/2/2024) pagi dengan latar alam Danau Kanahuang, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Alue Dohong, didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi & Sumber Daya Alam Tasdianto, serta pejabat LHK wilayah Kaltim lainnya, menyusuri area yang dihuni ragam mamalia jenis arboreal serta burung-burung endemik Arboretum Kanahuang.
Alue Dohong pun mengapresiasi komitmen PT IMM dalam menjaga lingkungan dan hutan alam karena tidak mengeksplorasi seluruh izin penambangan. Hal ini menunjukkan bahwa PT IMM sangat peduli terhadap keseimbangan alam.
“Indominco menjalankan rencana yang sudah ditetapkan bersama. Mereklamasi area bekas tambang kembali menjadi hutan. Terbukti dari hadirnya spesies asli hutan Kalimantan di area tersebut,” tuturnya pada Rabu (21/2/2024).
Tak hanya mengunjungi Danau Kanahuang, rombongan bergeser ke Nursery 23 yang dimanfaatkan sebagai area pembibitan tanaman. Di atas lahan 2 hektare, PT IMM mengembangkan berbagai jenis varietas tanaman lokal maupun nonlokal. Beberapa di antaranya seperti trembesi, mahoni, durian, rambutan, cempedak dan lainnya.
“Langkah ini good mining practice, perlu adanya keseimbangan antara hutan dan tambang. Dengan harapan IMM dapat mengembalikan fungsi hutan menjadi kawasan hijau yang bermanfaat bagi alam semesta,” harap dia.
Di tempat yang sama, Direktur PT IMM Era Tjahya Saputra mengatakan, secara izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), untuk konsesi eksplorasi perusahaan seluas 22,6 ribu hektare. Kendati begitu belum semua wilayah dieksplorasi, seperti Danau Kanahuang.
Area tersebut memang sengaja dibiarkan, guna menjaga kawasan hutan yang memiliki ragam fauna endemik, agar tetap asri. Sementara sampai saat ini tercatat juga IMM selalu komitmen dalam menjaga serta mengembalikan fungsi hutan.
“Bisa dilihat manajemen pengelolaan tambang di IMM juga berkembang mengikuti zaman. Kami komitmen menjalankan kewajiban dalam hal menjaga kelestarian hutan,” ucap Era.
Senada, Kepala Teknik Tambang Edi Susanto menyebut bahwa kunjungan ini menjadi suatu kebanggan untuk PT IMM. Dia berharap hal ini dapat menjadi motivasi untuk perusahaan IMM semakin maksimal menjalankan apa yang sudah dilakukan oleh praktisi tambang.
“Akan kami coba di area-area lain di circle company terutama,” tutup dia.
Kunjungan pun diakhiri dengan peresmian Arboretum 30 Gemilang oleh Wamen LHK, sekaligus melakukan penanamam bibit pohon di lahan seluas 65 hektare, serta mencicipi madu kelulut yang ada di area penghijauan tambang IMM tersebut. (*)