bontangpost.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang resmi menunjuk Leliyana Andriyani sebagai moderator debat perdana. Yang mempertemukan dua kandidat Wali Kota Bontang, Basri Rase dan Neni Moerniaeni.
Bagi publik Bontang yang belum mengenal. Nama Leliyana Andriyani cukup lama malang melintang dalam dunia jurnalistik. Perempuan kelahiran Samarinda, 22 Oktober 1993 itu dikenal sebagai pembawa acara berita (News anchor) dan reporter TVRI Kaltim. Kepada bontangpost.id, Leli– akrabnya– mengatakan, dirinya tergabung bersama TVRI Kaltim sejak 2013 silam. Usai menyabet juara dua dalam perlombaan yang televisi itu adakan.
”Juara 1-3 ditawarkan bekerja di TVRI Kaltim. Kebetulan saya juara 2. Itulah mulanya kenapa saya bisa di TVRI Kaltim,” ujar Leli kepada bontangpost, Jumat (6/11/2020) sore.
Jauh sebelum bergabung di TVRI Kaltim, Leli sudah cukup lekat dengan dunia jurnalistik. Maklum saja, dasar keilmuan Leli ialah Ilmu Komunikasi (Ilkom). Bahkan perempuan pemilik senyum manis itu memperoleh predikat sebagai lulusan terbaik I Program Studi (Prodi) Ilkom Universitas Mulawarman, Samarinda tahun 2014.
Lepas merampungkan studi strata satu, Leli semakin fokus dalam mengembangkan kariernya. Bukan cuma di dunia jurnalistik, pun hal-ihwal terkait komunikasi publik. Di TVRI Kaltim, Leli menjadi news anchor berita harian, memandu dialog interaktif, dan menggawangi program berbahasa Inggris bertajuk ”Wonderful Kaltim”.
Tak berhenti di situ. Leli menjadi bagian dari Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Kaltim. Ia ditempatkan di bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP). Yang tugasnya, mengatur sirkulasi pemberitaan dan foto yang diterbitkan Diskominfo Kaltim.
”Semua ini berkesinambungan dengan dasar keilmuan saya di Ilkom,” beber Leli.
Bukan cuma berpengalaman di dunia jurnalistik. Leli pun sempat terlibat aktif dalam kegiatan promosi budaya dan pariwisata Kaltim. Khususnya Samarinda. Segambreng prestasi berhasil di catatnya. Semisal Duta Wisata Samarinda tahun 2013; Duta Wisata Kaltim 2013. Paling jauh, Leli menjadi delegasi Indonesia dalam sebuah agenda tahunan yang mewadahi promosi budaya dan pariwisata negara-negara dunia yang disebut Tournament of Roses Parade. Agenda itu digelar di California, Amerika Serikat tahun 2014.
Terkait penunjukkannya sebagai ‘wasit’ dalam debat publik di Bontang. Kata Leli, ini merupakan kebanggan sekaligus tantangan bagi dirinya. Untuk menghadapi agenda ini, dia harus siap baik secara fisik apalagi mental.
Kata Leli, agenda ini akan mengadirkan sosok calon pemimpin Bontang masa depan. Tentu dia harus sanggup menjadi ‘wasit’ yang sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Di hadapan dua kandidat yang sama-sama berintegritas dan berkompeten. Ujian bukan cuma soal sosok yang dihadapi. Leli juga akan menjadi perhatian publik. Karena duel adu gagasan ini akan bakal menjadi pertimbangan penting publik guna menentukan siapa yang pantas memimpin Bontang. Terlebih usai polemik moderator debat yang membuat agenda ini ditunda sepekan.
”Banyak hal dipersiapkan untuk debat ini. Tapi dengan segala persiapan, sebisa mungkin debat ini bisa berjalan dengan baik,” harapnya.
Sebagai catatan, ini bukan debat publik perdana yang dipandu Leli. Sebelumnya juga dia menjadi moderator debat publik di Mahakam Ulu (Mahulu). Tapi di sana dia memiliki tandem, yakni rekan sesama news anchor di TVRI Kaltim, I Made Kartayasa. Di Bontang, Leli bakal menjadi ‘wasit’ tunggal tanpa tandem.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post