Perpustakaan Bontang Batasi Layanan

bontangpost.id – Perpustakaan Kota (Perpuskot) Bontang mulai membuka layanan selama adaptasi kebiasaan baru (ABK) ini. Pembukaan dilakukan sebagai komitmen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DKP) Bontang kepada publik.

Kepala Dinas DPK Bontang Retno Febriyanti mengatakan, layanan dibuka dengan standar protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Setiap pengunjung diwajibkan mengenakan masker, cuci tangan, dan suhu tubuh mesti dibawah 37 derajat selsius.

Selama AKB ini, jumlah pengunjung mengalami penurunan drastis. Dulunya, saban hari kunjungan perpustakaan bisa tembus 300 orang. Sekarang ada di kisaran 80 orang per hari. Penyebabnya, selain pengunjung yang masih membatasi diri untuk berkerumun dalam satu ruangan. Juga karena Perpuskot memang membatasi jumlah pengunjung dan mengurangi layanan.

Perpuskot sendiri mulai membuka layanaannya Juni lalu, dengan total kunjungan pada bulan itu sebanyak 149 orang. Pada Juli ada 401 pegunjung. Agustus 333, September 390 orang. Total pengunjung sepanjang Juni-September 1.273 orang.

Perpuskot andalan Bontang yang terletak di Jalan HM Ardans, Kelurahan Satimpo, Bontang Selatan itu hanya mengizinkan 30 orang dalam ruangan. Ini senada dengan jumlah kursi yang ada di perpuskot.

“Kalau dalam ruangan ada 30 orang, pengunjung baru tidak boleh masuk. Tunggu ada yang keluar dulu, baru bisa masuk,” kata Retno.

Lanjutnya, tidak semua layanan dibuka selama AKB. Layanan Perpustakaan Malam dan ruang santai perputakaan yang ada di lantai dasar tidak dibuka. Waktu operasional dibatasi. Perpuskot buka Senin-Jumat. Senin-Kamis buka pukul 07.00-13.00 Wita, dan Jumat pukul 07.00-11.30 Wita.

“Kami tidak berani buka semuanya. Walaupun sudah AKB, kami masih harus hati-hati,” katanya.

Lanjut Retno, untuk sementara hanya mereka yang memiliki kartu anggota perpustakaan saja boleh masuk. Langkah ini diambil, lagi-lagi untuk mengurangi kepadatan di perpuskot.

Adapun buku-buku pinjaman yang dikembalikan ke perpuskot tidak langsung disimpan di rak. Tapi didiamkan dahulu, dijemur, lalu kemudian ditaruh di rak sesuai kategorinya. (*)