bontangpost.id – Sejumlah warga yang bermukim dekat RS Taman Sehat atau RS Tipe D menolak fasilitas kesehatan (faskes) tersebut dijadikan tempat isolasi pasien positif Covid-19. Penolakan ini lantaran warga menilai tempat isolasi terlampau dekat dengan permukiman.
Rumah sakit tipe D tersebut terletak di RT 11 Jalan Jend Ahmad Yani, Api-Api, Bontang Utara. Ia berada di tengah, berdampingan dengan RT 12 dan RT 13. Namun akses utama keluar masuk rumah sakit berlokasi di jalan lingkungan RT 12.
Ketua RT 12 Api-Api Sulaiman mengatakan, wacana menjadikan RS Tipe D menjadi ruang isolasi sudah mengemuka lama. Tepatnya ketika angka positif Covid-19 di Bontang melambung, itu terjadi jelang akhir tahun 2020 lalu. Namun sejumlah warga menolak keras. Mereka takut jika terlalu dekat, nanti akan terpapar Covid-19.
‘’Warga nolak. Katanya terlalu dekat sama lingkungan mereka,’’ kata Sulaiman ketika disambangi bontangpost.id di kediamannya, Selasa (6/7/2021) pagi.
Dia bilang, penolakan itu disampaikan secara tertulis ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang. Tak lama setelahnya, dilakukan pertemuan antara Ketua RT 12, perwakilan warga, lurah, dan Dinkes Bontang. Warga tetap kekeh menolak RS itu dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Namun ada hasil lain, kata Sulaiman, warga mengizinkan RS tersebut dijadikan tempat rujukan pasien Covid-19 jika seluruh rumah sakit di Bontang sudah penuh. Tidak ada lagi tempat untuk menampung.
Baca juga; Ketua DPRD Saran RS Tipe D Jadi Ruang Isolasi, Kadinkes; Belum Ada Alat Kesehatannya
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya melontarkan penolakannya bila RS Tipe D dijadikan tempat isolasi. Alasannya, virus penyakit itu sangat menular. Dengan potensi penyebaran Covid-19 cukup tinggi, menurutnya penyebaran bakal semakin riskan jika tempat isolasi bersinggungan dengan permukiman warga.
‘’Tidak setuju mengingat Covid-19 sangat menular. RS Tipe D juga sangat dekat dengan permukiman dan jalan warga,’’ kata ibu rumah tangga ini.
Menurutnya, tempat isolasi pasien Covid-19 mestinya bisa dilakukan di tempat lain. Misalnya dengan memanfaatkan aset-aset pemerintah daerah. Yang penggunaanya bisa dialihfungsikan sementara. Yang difokuskan, khusus pasien Covid-19 saja.
‘’Banyak aset daerah, itu bisa dialihfungsikan. Seperti Wisma Atlet di Jakarta,’’ tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post