bontangpost.id – Capaian atau realisasi program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) rupanya masih sangat rendah. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja ke Balikpapan, Senin (26/7).
“Berkaitan dengan vaksin, di Kaltim jumlah vaksinasi sangat rendah. Untuk tahap satu baru 22 persen dan tahap dua baru 10 persen,” kata Muhadjir kepada wartawan usai peninjauan di gudang farmasi milik DKK Balikpapan.
Di gudang yang terletak di Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah itu, Muhadjir menyebut masih ada cadangan vaksin tahap kedua yang nantinya akan dilakukan oleh TNI – Polri dan PUPR. Dia meminta Dinas Kesehatan Kota agar cadangan tersebut dipergunakan seluruhnya untuk vaksinasi tahap pertama.
“Itu perintah bapak Presiden, tidak boleh ada vaksin yang tertahan di gudang alasan untuk cadangan vaksin kedua. Nanti vaksin kedua kita atur lagi,” ungkapnya.
Selain itu, untuk obat-obatan juga sangat kurang. Ia melihat obat antivirus sisa 80 tablet dan ada yang 300 tablet.
“Saya akan koordinasikan ke pusat supaya ada kepastian tentang obat,” ucapnya. Mengingat pasien isolasi mandiri karena status Orang Tanpa Gejala (OTG) atau gejala ringan juga ada yang naik menjadi gejala sedang hingga berat. Tetapi obat antivirus hanya disediakan di rumah sakit. “Padahal yang isolasi mandiri juga butuh obat,” sebutnya.
Pemkot Balikpapan sebenarnya telah mengalokasikan pengadaan obat-obatan di setiap Puskesmas menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Tentu saja anggaran sangat terbatas, karena itu akan kami bahas di tingkat pusat. Sebaiknya juga ada obat antivirus yang disediakan di setiap Puskesmas,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post