bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang berencana melakukan asesmen kesiapan sekolah menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Selasa (7/9/2021). Asesmen ini diperlukan, sebelum izin PTM terbatas diberikan ke sekolah.
Kabid Pendidikan Dasar (Disdikbud) Bontang Saparudin menjelaskan, asesmen atau peninjauan lapangan ini dilakukan untuk 5 sekolah yang telah mengirim permintaan menggelar PTM terbatas. Ini berdasar pengajuan yang diterima Disdikbud per Senin (6/9/2021) siang. Kelima sekolah tersebut meliputi SD Asy Syamil, Cahaya Fikri, SD Kreatif, SMP Negeri 7 dan SD Negeri 003 Bontang Utara.
“Itu data per hari ini (Senin). Sebagian besar sekolah swasta,” ujar Saparudin kepada bontangpost.id, Senin (6/9/2021) sore.
Kata Saparudin, asesmen ini diperlukan guna memastikan sekolah memenuhi syarat yang diminta Disdikbud. Persyaratan ini sudah disampaikan melalui surat edaran yang disampaikan Disdikbud 3 Agustus lalu ke seluruh SD-SMP di Bontang.
Adapun syarat yang diminta untuk menggelar PTM terbatas ialah mengajukan permohonan ke Disdikbud dengan melampirkan data guru yang sudah dan belum divaksin, diikuti jumlah wali murid yang sepakat dan tidak jika PTM digelar. Kedua, melampirkan SK pembentukan Tim Gugus Covid-19 sekolah. Serta, membuat surat pernyataan yang ditanda tangani di atas materai antara kepala sekolah dan komite sekolah, yang isinya siap menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan.
“Besok kalau tidak ada halangan, kami cek semua. Sudah siap tidak prokes dan syarat-syarat lain yang diminta,” bebernya.
Lebih jauh, asesmen ini hanya dilakukan bagi sekolah yang sudah mengajukan permintaan PTM terbatas ke Disdikbud. Asesmen ini merupakan tahap akhir, sebelum pemerintah memastikan sekolah diperkenankan menggelar PTM terbatas.
“Kami proses yang mengajukan saja. Setelah diajukan kan tentu harus kami datangi sekolahnya satu per satu,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, dalam asesmen ini, pihaknya meminta sekolah menghimpun keterangan wali murid terbaru terkait izin pelaksanaan PTM. Berkaca pada akhir 2020 lalu, sekitar 80 persen wali murid di Bontang sepakat PTM digelar, namun pembelajaran urung dilakukan sebab kasus harian Covid-19 di Bontang melambung. Sekarang, Disdikbud meminta keterangan terbaru kembali dihimpun.
“Siapa tahu orangtua berubah pikiran kan. Jadi harus diminta lagi keterangan mereka,” beber pria berkacamata ini. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post