bontangpost.id – Rombongan Wali Kota Bontang telah kembali usai melakukan kunjungan ke Surabaya dan Banyuwangi. Rencananya, hasil studi banding ini dibahas pekan depan. Yang nantinya jadi formula penerapan program Rantang Kasih di Bontang yang rencana diresmikan pekan kedua Februari 2022.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Manusia (Dissos-PM) Bakhtiar Mabe menjelaskan ada perbedaan skema penyaluran Rantang Kasih dari kedua daerah itu. Di Banyuwangi, sistem Rantang Kasih menggunakan skema pengadaan atau belanja langsung.
“Di sana mereka (Banyuwangi) memberdayakan warung-warung yang ada di desa-desanya. Dan makanannya ada yang diantar dengan ojek atau diantar langsung oleh pemilik warung,” sebutnya.
Sementara di Surabaya, menggunakan sistem swakelola yang memberdayakan Kelompok Masyarakat (Pokmas) dan PKK. Dari 3.000 sasaran penerima Rantang Kasih di Surabaya. Hanya sekitar 900an yang diakomodasi pemerintah. Sementara sisanya dibantu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), atau CSR perusahaan.
“Intinya kami sudah dapat bayangan. Apa nanti ikut 100 persen di sana (Banyuwangi dan Surabaya). Atau punya pola sendiri,” ujarnya.
Kendati sudah mendapat gambaran soal pola yang akan diterapkan di Bontang, namun Bakhtiar tak bisa memastikan bagaimana penerapannya kelak. Pasalnya hasil kunjungan tersebut baru akan dikoordinasikan dengan bagian hukum, Senin (31/1/2022) mendatang.
“Paling lambat pekan kedua Februari launching,” ungkapnya.
Dia menambahkan, jumlah lansia menjadi sasaran Rantang Kasih putaran pertama menyusut. Mulanya ada 100 lansia terdata, kini angkanya menyusut menjadi 88 orang.
Pemerintah menganggarkan Rp 2 miliar untuk memberi makan 88 lansia. Ini untuk setahun. Anggaran itu bukan saja mencakup makan yang rencana diberi 2 kali sehari, termasuk biaya operasional, dan akomodasi.
“Jadi Rp2 miliar itu bukan untuk biaya makan saja ya. Rencananya dua kali dalam sehari dikasih,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post