bontangpost.id – Isi bantuan makanan program rantang kasih mendapat sorotan. Pasalnya sajian yang diberikan kepada 88 lansia ini dipandang tidak layak oleh legislator. Bahkan harganya tidak sesuai dengan harga yang dipatok.
Menanggapi itu, Pengamat Hukum dan Politik Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah mengatakan dalam banyak kasus, mark up anggaran itu bertalian dengan selisih harga. Tidak sesuai dengan harga pasar. Jadi tinggal membandingkan saja, apakah harga per rantang rationable dengan harga di pasaran.
“Tapi perlu dicek langsung juga, apakah penyedia rantang yang mengurangi harga dari yang seharusnya, apa penanggungjawab kegiatan,” kata dosen yang akrab disapa Castro ini.
Menurutnya saat ini Pemkot harus memanggil kelompok swadaya masyarakat dari ketiga kecamatan. Tujuannya untuk dimintai keterangan dan data. Kepastian ini sekaligus langkah verifikasi supaya program yang dilakukan tepat sasaran.
“Buktikan dulu ada mark up atau tidak. Minta verifikasi aja penanggungjawabnya. Sertakan bukti harga pasar sebagai pembanding,” ucapnya.
Pada dasarnya mark up ialah salah satu modus korupsi. Tertuang dalam UU tipikor 31/1999 juncto 20/2001. Sebelumnya, Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan program ini terkesan membuang anggaran. “Biayanya besar tetapi tidak maksimal,” kata Andi Faiz.
Politikus Partai Golkar ini beranggapan butuh evaluasi besar-besaran terhadap program ini. Mengingat tiap porsi dianggarkan Rp 20 ribu. Tetapi faktanya hidangan yang disajikan hanya satu tempe goreng, satu telur mata sapi, sayur tumis kacang, nasi, dan sepotong buah pepaya yang belum masak seutuhnya.
“Rantang kasih ini perlu perbaikan ke depannya. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda evaluasi buat pelaksanaan program ini,” ucapnya.
Gambar hidangan yang beredar itu merupakan pengiriman bagi lansia di Kecamatan Bontang Utara. Andi Faiz beranggapan kebutuhan gizi lansia ini hendaknya diperhatikan. Tidak boleh asal agar kesehatan mereka terjaga. Sementara Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) mengagendakan evaluasi besar-besaran di pekan kedua Mei.
“Kami akan panggil Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) selaku penyalur bantuan itu pekan depan. Sesungguhnya teguran sudah dilakukan agar memperhatikan penyajian menu makanan,” kata Mabe.
Pengawasan terhadap program ini sejatinya sudah dilakukan. Bentuknya dengan KSM diwajibkan mengirimkan dokumen foto terhadap menu yang dibagikan. Ia pun sadar program baru ini memiliki beragam kelemahan. “Intinya semua bisa memberi masukan untuk kemajuan program ini,” terangnya.
Diketahui total penerima rantang kasih sebanyak 88 lansia. Terbagi di 11 kelurahan yang ada di Bontang. Pengajuan awal penerima bantuan mencapai 10.085 orang. (*/ak)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda