bontangpost.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memprogramkan pemasangan jaringan WiFi gratis di 200 titik tahun ini. Kabid Penyelenggaraan e-Goverment Diskominfo Taufiqurahman mengatakan belum bisa merincikan titik pemasangan per kelurahan. Sebab masih dalam langkah pemilahan.
Sebab titik masih berpotensi digeser. Menurutnya ada dua faktor yang menyebabkan titik diubah. Pertama menyangkut aspek teknis. Jika boks ODP di lokasi itu jalurnya sudah penuh maka tidak bisa diupayakan penambahan dengan kuantitas sedikit. Karena penyedia harus menarik kabel lagi. Selanjutnya menyangkut faktor teknis. Berupa permintaan dari warga atau RT setempat.
“Kami pastikan pekan depan sudah final semua titik pemasangannya,” kata Taufiq.
Ia memastikan tidak perlu launching terkait peluncuran program tahap kedua ini. Nantinya jika perangkat sudah terpasang langsung bisa difungsikan. Tiap titiknya berkecepatan 50 Mbps. Besaran ini dibilang besar dibandingkan daerah lain. Mengingat Jakarta dan Surabaya paling besar hanya 20 Mbps.
“Ini lebih cepat. Tetapi kembali lagi ke berapa jumlah yang menggunakan dan daya penggunaannya tiap user,” ucapnya.
Anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp 4,6 miliar. Nominal ini tidak hanya mencakup pemasangan tetapi biaya pembayaran provider seluruh perangkat yang terpasang. Termasuk 251 di tahap sebelumnya. Saat disinggung jumlah pemasangan tahap kedua lebih sedikit, ia menjelaskan karena di tahap sebelumnya ada pemecahan berdasarkan karakteristik lokasi pemasangan.
“Seperti di Taman Adipura itu kami pecah menjadi empat karena cakupannya luas,” tutur dia.
Dipastikan program ini akan terus berlanjut hingga tahun depan. Kepala Diskominfo Dasuki memaparkan, tujuan dari pemasangan wifi gratis ini, sebagai upaya mendukung mewujudkan smart city. Smart city yang dimaksud nantinya mencakup smart governance, smart living, smart economy, dan smart branding. Yang bermuara pada peningkatan layanan publik sampai perekonomian. “Selain memudahkan masyarakat, tentu ini juga meningkatkan pelayanan publik maupun pelayanan internal pemerintah,” ujarnya.
Di tahap pertama wifi gratis ini menelan anggaran Rp 1,5 miliar. Rp 687 juta untuk pemasangan wifi gratis, Rp 348 juta anggaran layanan internet untuk seluruh OPD, serta Rp 463 juta untuk aplikasi dan perangkat jaringan pendukung. Rincian pemasangannya, ratusan titik itu yakni 27 titik layanan publik pemerintah dengan kecepatan jaringan internet 200 Mbps. 200 titik dengan speed 50 Mbps tersebar di fasilitas kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan fasilitas keamanan.
16 titik di Taman Tanjung Laut, Lapangan Lang-Lang, Panggung Bontang Kuala, dan Taman Adipura, masing-masing 4 titik dengan kecepatan internet 50 Mbps. Tak hanya di fasilitas publik, pemasangan wifi gratis juga dilakukan di wilayah pesisir. Ada 8 titik dengan kecepatan jaringan 7 Mbps, yang dipasang di Selangan, Tihi-Tihi, Melahing dan Gusung. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post