bontangpost.id – Pemkot Bontang bakal mulai membangun gedung baru uji kir pada tahun ini. Namun lokasinya berpindah dari rencana sebelumnya. Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Roby Malissa mengatakan perpindahan ini terkait efisiensi anggaran.
Awalnya lokasi yang dipilih ialah dekat area Stadion Taman Prestasi. Kini menjadi samping pos pemadam kebakaran Bontang Lestari. “Tidak cukup anggarannya kalau di situ (samping Stadion Taman Prestasi). Lokasinya juga 18 meter dari pinggir jalan dan kondisinya curam jadi butuh turap,” kata Roby.
Sementara di lokasi baru berada di pinggi jalan. Dengan kontur tanah datar. Perencanaan pembangunan gedung uji kir ini sudah dilakukan tahun lalu. Sehingga tahun ini dipastikan mulai pengerjaan fisik. Anggaran yang disiapkan Pemkot mencapai Rp 11 miliar. Meski demikian, ia memastikan pembangunan akan bertahap.
“Sisanya ada komponen yang akan dilanjutkan tahun depan,” ucapnya.
Konsep bangunan nantinya terdiri dari dua lantai pada bangunan utama. Keseluruhannya untuk pelayanan kir dan ruang staf. Luas lahan hampir mencapai satu hektare. Dibutuhkan lahan luas karena untuk parkir kendaraan yang akan diuji.
Dinas PUPRK telah menyiapkan dokumen lelang untuk pengawasannya. Disusul dengan pengerjaan fisik beberapa bulan kemudian. Ditargetkan akhir tahun ini bangunan utama telah rampung. Sehingga uji kir yang sebelumnya dilakukan di Pelabuhan Loktuan bisa berpindah tempat.
Sebelumnya Pemkot telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pengadaan alat uji kir. Dishub Bontang sudah mendapatkan akreditasi sehubungan rencana pelayanan itu dengan hasil B. Hasil itu bahkan lebih tinggi dari target yang dipatok yakni C. Menurutnya ada tiga aspek yang dinilai mencakup kelengkapan alat, sumber daya manusia (SDM) penguji, dan ketersediaan sarana-prasarana. “Hasil ini lebih tinggi dibandingkan Samarinda dan Kutim,” terang Sekretaris Dishub Ikhwan Agus.
Kelengkapan alat saat ini sudah mampu melakukan pengujian 100 persen komponen. Sebelumnya hanya 20 persen. Menurutnya, ini berkat pengadaan alat yang dikucurkan pada APBD tahun lalu. Nominalnya sebesar Rp 3,1 miliar. Pengujian bisa menyasar emisi, pencahayaan, kekedapan kaca, serta kondisi ban kocak atau tidak.
“Alat juga sudah dikalibrasi. Dan sudah mendapat sertifikasi dari hasil tera,” urainya.
Terkait SDM penguji bahkan mendapat nilai tinggi. Sertifikasi empat penguji masuk tingkat empat. Komitmen Dishub memang tinggi, sebelumnya penguji itu dikirim ke Bali untuk mengikuti pelatihan. Dengan hasil ini, Bontang nantinya dapat melakukan pengujian hingga kendaraan bermuatan berat beroda enam. Termasuk kendaraan dari luar Bontang.
Dishub pun mematok target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi uji kir tahun ini senilai Rp 300 juta. Hingga saat ini pungutan dan pengoperasionalan belum dilakukan karena menunggu regulasi yang mengaturnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post