bontangpost.id – Nasib penambahan jumlah angkutan mudik lebaran melalui transportasi laut masih menggantung. Utamanya wacana mengenai keberangkatan KM Sabuk Nusantara 111. Hal ini dinyatakan oleh Direktur PT Laut Bontang Bersinar (LBB) Lien Sikin. “Memang ada kabar masuk tanggal 27 April tetapi itu masih belum pasti,” kata Sikin.
Menurutnya pihak yang memiliki kewenangan ialah Pemkot Bontang. Sesuai dengan pengajuan di awal. Berkoordinasi dengan KSOP. Pengajuan ini ditujukan kepada Kemenhub. “LBB hanya menerima kedatangan saja,” ucapnya.
Meski demikian dengan bertambahnya angkutan mudik tentu berdampak positif bagi daerah. Sebab sejumlah pendapatan melalui sektor retribusi bisa diraup. Termasuk bisa mengakomodasi masyarakat yang belum tertampung dari keberangkatan kapal sebelumnya.
“Penambahan ini memiliki dampak yang banyak,” tutur dia.
Diketahui, KM Sabuk Nusantara 111 memiliki kapasitas 400 penumpang. Rute tujuannya yakni Bontang-Mamuju. Sebelumnya kapal ini memiliki rute Kotabaru–Tanjung Samalantakan–Tanah Grogot–Balikpapan–Tanah Grogot–Tanjung Samalantakan–Kotabaru–Mamuju–Kotabaru.
Sikin menjelaskan pasca 22 April tidak ada kapal swasta yang masuk di Pelabuhan Loktuan. Sesuai jadwal kapal tiba nanti yakni 6 Mei atau tergolong angkutan balik lebaran.
Diketahui, jumlah penumpang yang ikut arus mudik ini sebanyak 2.216. Terdiri dari empat keberangkatan kapal Pelni. Baik itu Egon dan Binaiya. Terbanyak ialah keberangkatan 22 April Yakni 1.073 penumpang. Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengatakan tiket sesungguhnya telah ludes sejak beberapa hari pra keberangkatan.
Akan tetapi animo masyarakat untuk pulang kampung dari Pelabuhan Loktuan sangat tinggi. Terbukti di hari keberangkatan ada sekira 74 penumpang belum mengantongi tiket. Padahal kapasitas kapal ini mampu menampung 999 penumpang. Artinya total penumpang yakni 1.073. Angka ini mengacu DCS yang dikeluarkan PT Pelni.
“Akhirnya ada kebijakan dari PT Laut Bontang Bersinar (LBB) selaku Badan Usaha Pelabuhan,” kata pria yang akrab disapa Ujang ini.
Skemanya pengajuan itu ditujukan kepada KSOP. Kemudian digodok oleh Satgas Penanganan Covid-19. Menurutnya, rekomendasi satgas diizinkan menambah kapasitas. Dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan dan validasi penumpang menggunakan aplikasi pedulilindungi.
“Apalagi jumlah sarana pengamanan kami masih memadai. Mulai dari skoci, baju pelampung, hingga liferaft,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post