Bidang kesehatan juga menjadi topik debat cawapres pada 17 Maret mendatang. Kartu Indonesia Sehat (KIS) masih menjadi andalan paslon Jokowi-Ma’ruf. Sementara itu, Prabowo-Sandi akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS).
———
KARTU Indonesia Sehat memang sudah tercantum dalam visi dan misi paslon Jokowi-Ma’ruf. Karena akan masuk program pemerintahan periode kedua Jokowi, targetnya adalah perluasan jangkauan layanan.
’’Semua warga yang tidak mampu harus menikmati jaminan kesehatan dari pemerintah. Setiap manusia Indonesia harus sehat sehingga bisa mengembangkan diri sesuai potensinya,’’ kata Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily.
Ace mengatakan, Jokowi-Ma’ruf akan meningkatkan efektivitas program JKN-KIS melalui percepatan peningkatan kepesertaan. Selain itu, lanjut ketua DPP Partai Golkar itu, Jokowi-Ma’ruf bakal mempercepat pemerataan fasilitas dan kualitas pelayanan kesehatan. Khususnya di desa-desa dan wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan skema dana alokasi khusus (DAK) fisik. ’’Penduduk di daerah terpencil harus mendapat perhatian dalam layanan kesehatan,’’ ujarnya.
Kesehatan ibu dan anak juga mendapat perhatian. Jokowi-Ma’ruf berkomitmen mempercepat pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam kandungan. Gizi ibu hamil harus tercukupi sehingga anak lahir dalam keadaan sehat. Ibu yang melahirkan juga tetap sehat. ’’Ibu dan anak sama-sama sehat,’’ ungkap legislator asal Jawa Barat itu.
Bahkan, lanjut dia, kondisi sanitasi lingkungan juga diberi perhatian khusus. Menurut dia, sanitasi sangat penting agar masyarakat bisa hidup sehat. Anak bisa tumbuh dengan baik. Sebaliknya, jika kondisi sanitasi buruk, tumbuh kembang anak bakal terganggu. Masyarakat akan diajak untuk memperhatikan kondisi sanitasi.
Sementara itu, Sandiaga Uno menyatakan bahwa perbaikan kinerja BPJS merupakan salah satu fokus utama program Prabowo-Sandi. Defisit yang terus-menerus dialami BPJS membutuhkan evaluasi mendalam. Karena itu, perlu adanya skema ulang terkait premi yang dibayarkan selama ini. ’’Bukan hanya tutup defisit. Tetapi, kami juga akan menghitung secara detail bagaimana caranya struktur ini bisa kami perbaiki,’’ kata Sandi.
Isu ekonomi, kata Sandi, juga akan masuk program kesehatan. Dalam hal ini, Sandi menyatakan bakal ada anggaran peningkatan kesejahteraan para dokter dan tenaga medis. Kepada masyarakat, Sandi juga menyiapkan program preventif terhadap sejumlah penyakit. ’’Jadi, tidak hanya mengobati, rehabilitatif, tetapi penting juga bagaimana mencegah penyakit itu dengan pola hidup sehat,’’ kata mantan Wagub DKI Jakarta itu.
Masalah stunting dan gizi buruk yang kerap disuarakan Prabowo juga diangkat dalam debat Minggu nanti. Menurut Sandi, stunting muncul di Indonesia karena ada sebagian masyarakat yang masih kurang mendapat asupan protein. ’’Kita ingin dilakukan suatu pendekatan yang secara fundamental berubah. Kalau kita lakukan seperti ini terus, kita gak akan mampu menyelesaikan permasalahan inti di bidang pendidikan dan kesehatan,’’ ujarnya.
Anggota BPN Prabowo-Sandi, Hermawan Saputra, menambahkan bahwa isu lain yang akan dibahas dalam debat adalah upaya untuk mengurangi konsumsi rokok. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan mengajak petani beralih profesi dari petani tembakau ke sektor lain. ’’Selama petani menggantungkan pada tembakau, menaikkan cukai pun tidak akan selesai,’’ katanya.
Prabowo-Sandi akan mempersiapkan program ekonomi kreatif untuk menampung para petani tembakau. ’’Anggaran untuk industri ekonomi kreatif akan kami tambahkan,’’ ujarnya. (lum/bay/c4/fat/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post