Bagi masyarakat yang berkunjung ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pasti kebanyakan langsung berpikir daerah ini hanya memiliki objek wisata hutan dan Gua Karst saja. Jangan salah! Ternyata daerah pemekaran dari Kabupaten Kutai sejak 1999 ini juga punya potensi destinasi wisata lain yang belum banyak diketahui orang.
Kabupaten yang lagi berandak dewasa karena baru melewati usia 17 tahun 12 Oktober 2016 ini masih memiliki potensi wisata berupa Air Terjun Batu Lapis di Kecamatan Kaliorang. Namanya memang belum terkenal, maklumlah memang hingga saat ini masih belum banyak orang yang berkunjung karena terbatasnya akses jalan.
Hanya masyarakat sekitar saja yang kerap mengunjungi ari terjun indah dengan bebatuan keras disekitarnya ini. Air Terjun Batu Lapis terhubung dengan sungai kecil berjarak 1 kilometer dari poros Jalan Raya Kecamatan Kalioarang.
Etik Hariyani, salah seorang Staf Pemberitaan dan Pelayanan Informasi Publik (PPIP)-Bagian Humas dan Protokol Kutim, telah merasakan langsung perjalanan istimewa menemukan mutiara terpedam yang dimiliki Kabupaten Kutim ini.
Lelahnya berjalan kaki selama 30 menit seolah terbayar oleh suguhan pemandangan yang luar biasa indahnya. Tebing batu berlapis-lapis yang berdiri megah kokoh menjulang langsung menyapa. Di bawah tebing mengalir sungai dengan air sejuk yang bening, menyeliputi bebatuan eksotis.
“Wah, benar-benar sangat menggoda kita untuk mandi dan berenang menikmati keindahan alam, ciptaan yang maha Agung,” kata Yani.
Saat disekitar air terjun, berjalan menyusuri aliran sungai sambil menikmati udara segar seperti sedang menikmati teraphy diri menuju fase psikologi yang menyenangkan, dalam suasana tenang dan damai langsung dapat dirasakan. Apalagi disebelah kanan-kiri terhampar tebing batu berlapis-lapis eksotis dengan pepohonan rindang.
“Bahkan saya serasa seperti hendak menitikkan air mata haru ketika mendapati air terjun Batu Lapis dengan danau berwarna hijau tosca yang tersembunyi diantara tebing batu berlapis-lapis ditempat itu,” kata Yani yang sehari-harinya menyunting pidato Bupati Kutim.
Sekdes Kaliorang Moh Asri menjelaskan memang ada larangan dan imbauan untuk masyarakat. Antara lain diminta selalu menjaga sikap, menjaga kebersihan, tidak boleh merusak dan mencoret tebing dan bebatuan, tidak boleh membakar terasi dan ikan kering serta jangan berkunjung saat hujan panas.
“Lanrangan itu tidak boleh dilanggar karena menghormati kearifan lokal setempat. Larangan berkunjung juga berlaku pada saat dan setelah hujan turun. Serta pada senja hari saat kabut seringkali turun demi keselamatan pengunjung” ujar Asri. (*/hms3/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post