Anggota DPRD Kaltim: Syafruddin
Semangat Syafruddin dalam membela kepentingan masyarakat telah muncul jauh sejak dia aktif dalam pergerakan mahasiswa di kampus. Menyadari pentingnya terlibat dalam sistem pemerintahan, Syafruddin pun terjun ke dunia politik yang lantas membawanya duduk di kursi parlemen Kaltim.
LUKMAN MAULANA, Samarinda
Berbagai aksi mahasiswa diikuti Syafruddin saat masih duduk di bangku kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Kala itu dia aktif dalam organisasi kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar kampus. Di dalam kampus, dia aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Di luar kampus, dia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Syafruddin bahkan sempat dipercaya menjadi ketua umum PC PMII Samarinda.
Bukan hanya di organisasi kemahasiswaan, dia juga aktif di beberapa organisasi kepemudaan lainnya. Di antaranya dia pernah menjadi wakil sekretaris PW GP Ansor dan juga wakil ketua KNPI Samarinda. Dari kiprahnya di organisasi inilah, Syafruddin tertarik untuk terjun ke dunia politik demi membela kepentingan rakyat.
“Saya memang mengawali karier politik saya dari dunia aktivis. Dari sana saya mendapat banyak ilmu tentang bagaimana memperjuangkan hak-hak orang lain. Di PMII, saya mendapatkan edukasi politik pembelaan kaum tertindas,” kata Syafruddin saat ditemui Metro Samarinda di kediamannya, Senin (27/2) lalu.
Karenanya tak lama setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, Syafruddin mulai tertarik untuk terjun ke dunia politik. Dia menyadari untuk bisa melakukan pembelaan secara nyata untuk masyarakat, dirinya mesti masuk ke dalam sistem pemerintahan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi kendaraan yang dipilihnya untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
Perlahan Syafruddin mulai mendapat tempat di partai berlambang bola dunia itu. Tahun 2006, dia dipercaya menjadi sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Samarinda. Dia pun tercatat sebagai Ketua Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Samarinda. Hingga kemudian menjelang pemilihan umum legislatif (Pileg) 2009 ketika terjadi dualisme kepengurusan di PKB, dia dipercaya menjadi sekretaris karteker Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Kaltim.
“Menjelang pendaftaran caleg saya jadi ketua DPW PKB Kaltim. Saat itu mental saya diuji karena dalam pileg tahun 2009, PKB tidak memperoleh satu kursi pun di DPRD Kaltim,” kenangnya.
Dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Kaltim tahun 2010, Syafruddin kembali dipercaya menjadi ketua DPW PKB Kaltim. Sebagai ketua, dia merasakan beban berat membangkitkan kembali partai yang tengah terpuruk waktu itu. Apalagi saat itu banyak pihak yang meragukan kepemimpinannya. Banyak yang tidak percaya bahwa Syafruddin mampu menahkodai PKB menuju perbaikan.
“Termasuk dari pusat juga meragukan saya. Keraguan itulah yang saya jawab dengan kerja sungguh-sungguh,” ungkap suami dari Damayanti ini.
Perjuangan Syafruddin perlahan membuahkan hasil. Dia mampu menjawab keraguan tersebut dengan prestasi. Dari perolehan nol kursi, Syafruddin berhasil membawa PKB meraih lima kursi dalam pileg tahun 2014. Pencapaian keterwakilan lima anggota legislatif di DPRD Kaltim ini juga membuat PKB yang awalnya tidak diperhitungkan mampu sejajar dengan partai-partai besar lainnya. Padahal diakui Syafruddin, sebelumnya ada beragam persoalan yang dihadapi PKB.
“Artinya dengan sumber daya dan finansial yang terbatas kala itu, ditambah lagi jaringan politik dan minimnya ketokohan di partai, bukan menjadi penghalang bagi kami untuk bisa bangkit. Makanya ketika kami berhasil mendudukkan lima wakil kami di parlemen, banyak yang memberikan apresiasi. Bukan hanya dari internal partai, tapi juga dari partai lain,” kenangnya.
Pria kelahiran Bima yang tahun ini genap berusia 40 tahun ini mengungkap, salah satu kunci keberhasilan PKB adalah bagaimana mengelola sumber daya calon anggota legislatif (caleg) yang ada. Caleg-caleg yang memiliki basis suara dan massa dimaksimalkan potensinya di tengah kondisi keuangan partai yang lemah.
“Bahkan kami sampai tidak memiliki saksi-saksi di tiap-tiap tempat pemungutan suara. Sehingga teman-teman caleg justru baru tahu kalau mereka terpilih dari KPU Provinsi,” ungkap Syafruddin.
Keberhasilan dengan modal pas-pasan ini menjadi inspirasi tersendiri dalam perjalanan PKB menatap pileg tahun 2019. Syafruddin meyakini, dengan kekuatan yang dimiliki saat ini, PKB Kaltim mampu menjadi runner-up alias peringkat kedua dalam pileg mendatang. Kekuatan tersebut meliputi kepala daerah serta empat anggota DPRD Kaltim yang diusung PKB. Konsolidasi struktural pun telah selesai dilakukan.
“Ditambah lagi pembentukan ranting di kelurahan-kelurahan di Kaltim sudah mencapai 70 hingga 80 persen. Ini membuat kami optimistis dan punya target mengirim kader terbaik kami ke DPR RI,” jelasnya.
Sebagai wakil rakyat, Syafruddin mengaku konsisten melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Khususnya masyarakat di Bontang, Kutai Timur (Kutim), dan Berau yang diwakilinya. Bertemu warga dan membicarakan permasalahan bersama bukan hal asing baginya. Termasuk saat reses yang menjadi momen menjaring berbagai masalah dari masyarakat.
“Saya senang bisa bertemu dengan rakyat, bisa duduk sejajar dengan mereka, mendengarkan keluh kesahnya. Saya banyak berdiskusi dengan mereka untuk membantu permasalahan mereka. Saya tidak sungkan untuk itu. Sebelum terpilih dulu pun saya sudah melakukan itu dari pintu ke pintu,” urai Syafruddin yang juga ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim ini.
Meski begitu dia mengakui bila ada mimpi-mimpinya yang belum terwujud dalam mengawal suara rakyat. Salah satunya yaitu mewujudkan akses penerangan di daerah-daerah yang belum teraliri listrik di Kutim. Khususnya daerah-daerah pelosok dan terpencil. Karenanya saat ini dia bersama rekan-rekannya di DPRD Kaltim tengah menyusun regulasi tentang kelistrikan bekerja sama dengan PLN.
“Saya selalu menyampaikan tentang akses wilayah yang belum terpenuhi. Itulah mimpi saya khususnya di dapil saya. Faktanya masih banyak daerah di Kaltim yang belum dialiri listrik,” tandasnya. (***)
Nama: Syafruddin, S Pd
TTL: Bima, 15 Oktober 1977
Istri: Damayanti, S Pd
Anak: M Apta Zebe, Nahdiyin Aulia, Afifa Rafanda
Pendidikan:
- MI Bima (lulus 1991)
- MTS Bima (lulus 1994)
- SMA PGRI Bima (lulus 1997)
- D3 FKIP Unmul (lulus 2003)
- S1 IKIP PGRI (lulus 2004)
Riwayat organisasi:
- PMII Universitas Mulawarman (2000-2002)
- Ketua Umum PC PMII Samarinda (2003-2004)
- Wakil Sekretaris PW GP Ansor (2005-2010)
- Wakil Ketua KNPI Samarinda (2004-2008)
Alamat: Jalan Wiratama RT 4 Nomor 81 Samarinda Ulu, Samarinda
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: