bontangpost.id – Rencana pembangunan jalan lingkar segmen tiga Tanjung Laut Indah-Bontang Kuala terus diajukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK). Tahun ini OPD tersebut mengajukan anggaran untuk penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) dan studi larap.
Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin menjelaskan anggaran yang disodorkan melalui APBD senilai Rp 1,5 miliar. Ia menilai sejatinya Amdal untuk segmen ini sudah ada beberapa tahun lalu. Namun terjadi perubahan seiring dengan beberapa titik berubah tata ruangnya dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terbaru.
“Jadi ini Amdal addendum namanya. Mengingat trase yang direncanakan ada perubahan RTRW di wilayah itu” kata Anwar.
Segmen ini sudah memiliki detail enggineering design (DED). Yang disusun pada 2021 lalu. Termasuk Amdal sebelumnya. Ia menilai jika kemampuan keuangan daerah mumpuni maka pengerjaan fisik akan dilakukan pada 2024. Syaratnya seluruh tahapan dipastikan klir. Termasuk dengan studi larap.
“Kami akan ajukan terus. Sebelumnya ini sudah kami sodorkan ke Pemprov Kaltim mealui Bankeu sebesar Rp 140 miliar,” ucapnya.
Terkait dengan status lahan masih menunggu hasil studi larap. Nantinya akan kelihatan area yang sudah dinyatakan klir atau bersinggungan dengan masyarakat. Sesuai perencanaan panjang akes ini sekira dua kilometer.
“Titik awal dan akhir belum ada pergeseran sampai sejauh ini,” tutur dia.
Diketahui, lebar akses jalan lingkar diprediksi 20 meter. Sebelumnya kawasan itu telah digagas untuk kegiatan TMMD TNI tetapi kala itu anggarannya dialihkan ke bantuan bencana di Aceh. Selain itu, rencana akses ini dapat membantu penanggulangan banjir rob di Bontang Kuala. Ia menjelaskan saat ini teknologi konstruksi jalan lingkar semakin canggih. Bahkan, dirinya mengkalkulasi kebutuhan anggaran ini hanya Rp 150-300 miliar.
Nantinya sumber anggaran akan memakai skema dari APBD Bontang, bantuan keuangan dari Pemprov Kaltim, maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat. Namun demikian titik nol di Bontang Kuala itu belum dipastikan. Kemungkinan menyasar di dekat gerbang masuk Bontang Kuala.
Sebelumnya rencana ini mendapat sorotan dari legislator. Ketua DPRD Andi Faisal Sofyan Hasdam mengatakan perencanaan sudah dibuat Pemkot Bontang untuk lokasi lama. Meliputi Loktuan-Tanjung Limau. Tepatnya pada 2016 silam dengan kucuran anggaran sebesar Rp 1 miliar.
“Kami tidak menolak tetapi kenapa mencari judul baru lagi bukan memakai perencanaan yang lama. Padahal itu tinggal dibangun,” kata Andi Faiz.
Jika dalilnya butuh perencanaan untuk mencari anggaran di pemerintah pusat atau provinsi, justru perencanaannya sudah siap. Jalan lingkar memang dibutuhkan untuk mitigasi bencana bagi warga di sekitar kawasan industri. “Sesuatu yang direncanakan harus dilaksanakan,” ucapnya.
Pemindahan jalan lingkar itu karena aspek kemampuan pembiayaan. Pada lokasi awal terdapat persyaratan yang belum dipenuhi. Salah satunya yakni pembebasan lahan di kawasan Tanjung Limau. Belum lagi pembiayaannya menelan nominal besar. Kisaran 700-800 miliar rupiah untuk rute awal. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post