SANGATTA – Pemkab Kutim punya pekerjaan berat pada akhir tahun ini. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim 2018 sebesar Rp 4,01 triliun, sampai kini hanya terserap sekira Rp 2 triliun alias 50 persennya. Hal itu berdasarkan penelusuran media ini dari tanya-jawab ke sejumlah pejabat yang mengurus keuangan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutim.
Sementara APBD Perubahan 2018 yang telah disahkan Rp 4,01 triliun, belum dibelanjakan Rp 2 triliun, dengan alasan tak kunjung datang transfer penyaluran uang dari pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim, Irawansyah mengaku optimistis, serapan anggaran tersebut bisa terlaksana sampai memenuhi target dalam sisa waktu dua bulan menjelang pergantian tahun ini.
Alasannya, Pemkab Kutim telah menjalankan kegiatan bersama pihak ketiga berdasarkan dasar hukum yang mengikat, APBD Kutim sudah dilandasi peraturan Menteri Keuangan (PMK).
“Paling tidak bisa 90 persen tercapai, sekira Rp 3,9 triliun. Kegiatan semua tetap jalan. Kalau tidak selesai, terpaksa dilanjutkan di tahun depan,” ujar dia.
Gambaran teknisnya, lanjut Irawansyah, besaran biaya kegiatan yang belum selesai pencairannya tahun ini, diplot ke tahun depan sehingga menjadi satu tubuh dalam APBD 2019.
Terpisah, Ketua DPRD Kutim Mahyunadi menyatakan, pihak legislatif memandang fenomena ini sebagai hal yang patut diseriusi.
Sebab, belajar dari tahun-tahun sebelumnya, APBD bisa mendapat kejutan dari pemerintah pusat berupa pemangkasan anggaran. Namun, dalam menjawab pertanyaan antara optimis dan pesimis, legislatif memiliki optimisme yang tinggi.
“Meskipun waktu sisa dua bulan, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pencairan kepada pihak ketiga selaku pelaksana kegiatan. Asalkan, pencairan dari pemerintah pusat ada, APBD pasti langsung disalurkan,” kata Mahyunadi yang sudah 15 tahun duduk di bangku wakil rakyat tersebut.
Dijelaskannya, teknis pencairan secara administrasi memang berlaku hanya sampai 15 Desember.
“Namun, pelaksanaan pencairan bisa sampai akhir Desember. Yang penting, uangnya ada, pasti terbayar. Apalagi sudah ada dasar hukumnya, itu jadi dasar optimism,” papar lelaki yang karib disapa Unad itu. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: