BONTANG – Angka penyakit Tuberculosis (TBC) di Bontang masih terbilang subur. Itu berdasarkan data yang ditangani Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Bontang, dua tahun terakhir.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan KB Dinkes Bontang, Diana Nurhayati mengatakan, kasus TBC begitu mudah untuk menular. Sebagai contoh, jika seseorang telah mengalami penyakit ini, cukup mengobrol dengan cara berhadapan saja, akan tertular.
“Sejauh ini kami selalu mendeteksi penyakit TBC. Baik melalui puskesmas maupun rumah sakit,” terangnya kepada bontangpost.id, Jumat (26/7/2019).
Berdasarkan data yang dimiliki Dinkes Bontang, tahun 2018 penemuan kasus ini sebanyak 591 dari seluruh jenis TBC. Sementara, hingga triwulan kedua 2019, yang terdeteksi dan mendapat penanganan yakni 287 kasus.
Diana menegaskan, kasus TBC tidak dapat disebutkan telah meningkat atau tidak. Ada pun kasus yang diketahui itu berdasarkan deteksi mapun penanganan yang dilakukan dinkes.
“Itu berdasarkan yang kami deteksi. Jadi tidak bisa disebut meningkat atau tidak,” jelasnya.
Lanjut Diana menyampaikan, tahun 2018 ditargetkan dapat menangani TBC sebanyak 808 kasus. Namun yang terealisasi hanya 71 persen. Demikian pula tahun 2019, hingga kini sudah terdeteksi 32 persen dari total target 888 kasus.
Dia pun menyampaikan, puskesmas maupun rumah sakit, agar segera melaporkan jika terdapat pasien yang terjangkit TBC. Sehingga pengobatan dapat segera dilakukan. Meski begitu, dinkes sejauh ini telah menyiapkan tim pendeteksi TBC melalui setiap puskesmas.
“Rumah sakit juga sudah mulai terbuka menyampaikan data TBC. Sehingga kami juga dapat melakukan pengobatan,” tutupnya. (Arsyad Mustar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post