Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Selasa, 20 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Opini

Aplikasi Tik Tok, Potret Generasi Alay yang Abai

Reporter: BontangPost
Minggu, 22 Juli 2018, 11:10 WITA
dalam Opini
3 menit dibaca
Aplikasi Tik Tok, Potret Generasi Alay yang Abai

NURUL INAYAH

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh Nurul Inayah, SEI

Para pegiat dunia maya tentu merasakan hebohnya pemberitaan sosok Bowo Alpenliebe yang mendadak viral bermodal aplikasi Tik Tok. Aplikasi yang sedang hits ini adalah aplikasi yang memberikan special effects unik dan menarik yang dapat digunakan oleh penggunanya dengan mudah untuk membuat video pendek serta dapat dipamerkan kepada teman atau pengguna lainnya.

Aplikasi sosial video pendek (yang lagi-lagi) dikembangkan oleh Cina ini memiliki dukungan musik yang banyak sehingga penggunanya dapat melakukan performanya dengan tarian, gaya bebas, dll sebagaimana yang dilakukan oleh Bowo, remaja 13 tahun yang bernama asli Prabowo Mondardo dan masih duduk di kelas VIII SMP.

Pemerintah Indonesia secara resmi memblokir aplikasi Tik Tok karena dianggap banyak melakukan pelanggaran. Mulai dari Pornografi, pelecehan agama, dan lainnya. Namun tak sampai 24 jam, aplikasi ini kembali dibuka dengan beberapa syarat.

Generasi Alay Kebablasan

Viralnya sosok Bowo bukanlah fenomena baru. Bowo hanyalah satu dari sekian banyak artis dadakan di dunia maya. Tentu kita tak asing dengan nama Awkarin, Yusi Fadila dan yang baru-baru ini adalah sosok Nuraini yang mendadak ‘ngartis’. Sedihnya, keviralan mereka bukan dalam prestasi atau hal yang bermanfaat bagi umat. Namun terjerumus mengikuti gaya hidup bebas ala Barat yang dijadikan kiblat dalam menjalani kehidupan. Halal dan haram tidak lagi dijadikan sebagai standar berbuat. Yang penting trendi dan bisa meraih eksistensi diri. Mirisnya, kebanyakan remaja yang kebablasan tersebut ialah generasi Muslim.

Baca Juga:  ETIKA MASYARAKAT MAJEMUK

Yang lebih membuat miris hingga mengiris hati ini adalah menyaksikan tingkah laku para fans Bowo yang begitu fanatik dalam mengidolakan figur Bowo. Di akun-akun para penggemar Bowo itu bertebaran ungkapan-ungkapan yang di luar batas. Seperti: “Kak Bowo ganteng banget. Saya rela ga masuk surga asal perawanku pecah sama Kak Bowo”. “Ambil aja keperawananku untuk kaka aku iklas”, “Bikin agama baru yuk, Kak Bowo Tuhannya, kita semua umatnya. Yang mau jadi Nabinya chat aku ya.” “tiada yang hebat selain tuhan kita Bowohuakbar”, “Tiada tuhan selain Bowo kalian harus tunduk sama Bowo tuhanquee. Yang ga tunduk kalian masuk neraka jahanam ya…” dan lain sebagainya. Bahkan demi jumpa dengan Bowo dalam kesempatan meet and greet yang bertarif 80.000 sampai 100 ribu rupiah, banyak fansnya yang keblinger. Ada yang mengatakan “aku rela jual ginjal ibuku untuk ketemu sama kak Bowo”. Sempat viral juga curhatan seorang ayah yang mengeluhkan kelakuan anaknya yang fans berat Bowo. “Anak saya sudah tergila gila sama bowo. Sampai maling duit saya di laci 500 ribu untuk ketemu Bowo padahal buat bayar kontrakan”.

Inilah fenomena remaja kebablasan yang sangat memprihatinkan. Bukti semakin menjamurnya generasi alay yang abai terhadap identitas dirinya. Bahkan abai terhadap kehidupannya.

Sejatinya Bowo dan para selebgram lainnya adalah korban kemajuan teknologi di era globalisasi, sementara fansnya adalah korban rusaknya sistem yang mengagungkan kebebasan. Inilah buah nyata dari sistem sekuler yang diterapkan saat ini, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Menjadikan agama hanya sebatas ritual, disepelekan, bahkan dihinakan. Hasilnya, remaja zaman now mengalami krisis identitas. Tidak memahami jati dirinya. Jauh dari agama dan lebih memilih gaya hidup bebas, semaunya dan kebablasan. Ditambah Sistem kapitalis selalu berhasrat meraup keuntungan besar tanpa memperhatikan bagaimana dampak media bagi generasi. Sebenarnya, penerapan sistem sekuler kapitalis inilah yang membidani lahirnya generasi ‘Bowo’ yang alay dan abai. Jika sistem ini terus dipertahankan, tak menutup kemungkinan the next ‘Bowo’ akan terus tumbuh subur bahkan lebih hancur dari yang sudah ada.

Baca Juga:  Pilkada, Medsos, dan Generasi Pembual

Generasi Berkualitas dalam Perspektif Islam

Islam merupakan agama yang tidak saja mengatur kehidupan ritual, tetapi juga seluruh aspek kehidupan umat manusia di dunia. Kesempurnaan Islam terbukti mampu mengubah generasi yang tadinya ummi (buta huruf) dan jahiliyah (bodoh/rusak) menjadi sebuah generasi utama dan pelopor kemajuan kehidupan. Bahkan mampu membangun sebuah peradaban manusia yang khas, yang menyinari hampir seluruh bangsa di dunia dan kejayaannya bertahan lebih dari sepuluh abad.

Sebagai Muslim sudah seharusnya tata nilai agama dijadikan standar dalam memilih dan memilah hal-hal positif dan negatif dari globalisasi, termasuk media. Faktor paling menentukan kualitas generasi Islam adalah keimanannya dan keilmuannya. Pendidikan generasi dalam pandangan Islam tidak hanya ditargetkan untuk mencapai ketinggian teknologi dan ilmu pengetahuan semata. Namun untuk mencetak generasi yang memiliki keimanan yang kokoh, lalu dengan motivasi keimanan tersebutlah teknologi dan pengetahuan dikaji, dikuasai,dan dikembangkan.

Tentu hal itu membutuhkan peran dari berbagai pihak. Terdapat tiga pihak yang bertanggung jawab untuk melahirkan generasi Islami tersebut. Pertama: keluarga, yang menjadi wadah pertama pembentukan generasi Islami melalui ayah dan ibu. Keluargalah yang memiliki andil besar dalam mengenalkan dan menanamkan prinsip-prinsip keimanan, membentuk aqliyah dan nafsiyah yang Islami. Kedua: masyarakat, yang menjadi lingkungan (al-bi‘ah) tempat generasi Islami itu tumbuh dan hidup bersama anggota masyarakat lainnya. Ketiga: Negara, yang bertanggung jawab melahirkan generasi Islami sebagai bagian dari tugas negara untuk menjalankan sistem pendidikan serta sistem-sistem sosial lainnya yang terkait. Tanpa ada negara yang menerapkan dan mengatur, maka lahirnya generasi Islami hanyalah suatu utopia.

Baca Juga:  Puasa dan Kehamilan 

Memang dalam negara demokrasi yang sekuler dan liberal ini masih bisa lahir generasi Islami, tetapi itu hanyalah anomali. Kebanyakan generasi muda umat Islam saat ini akan mudah sekali terjerumus menjadi generasi yang alay, amoral dan pembebek. Pemuda Muslim harus bangkit! Kembali ke identitas Islam ideologis, dan mengaruskan perjuangan yang bertujuan untuk membangkitkan kehidupan Islam melalui berbagai gerakan penyadaran yang dikemas secara kreatif, dan di iringi dengan kesadaran Ideologi yang shahih. Wallaahu a’lam.

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: catatan warga
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan46Tweet29Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Selasa, 8 Desember 2020, 14:46 WITA
Pilkada 2020: Pemilihan di Kala Derita

Pilkada 2020: Pemilihan di Kala Derita

Sabtu, 10 Oktober 2020, 14:00 WITA
Anggaran Fantastis Wisuda Daring

Anggaran Fantastis Wisuda Daring

Selasa, 6 Oktober 2020, 13:14 WITA
Milenial dan Optimisme di Tengah Pandemi

Milenial dan Optimisme di Tengah Pandemi

Minggu, 30 Agustus 2020, 09:16 WITA
Lagu Wajib Nasional: Senandung Kebahagiaan untuk Belajar Nilai-nilai Nasionalisme

Lagu Wajib Nasional: Senandung Kebahagiaan untuk Belajar Nilai-nilai Nasionalisme

Minggu, 9 Agustus 2020, 15:00 WITA
Merawat Demokrasi di Tengah Pandemi Covid-19

Merawat Demokrasi di Tengah Pandemi Covid-19

Sabtu, 30 Mei 2020, 08:29 WITA
Postingan Selanjutnya
Proyek TMMD di Gereja KIIH Masuk Tahap Akhir 

Proyek TMMD di Gereja KIIH Masuk Tahap Akhir 

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

Senin, 19 April 2021, 19:34 WITA
Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Senin, 19 April 2021, 20:28 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

Senin, 19 April 2021, 19:34 WITA
Anggaran Terbatas, Hanya Jalan Soekarno-Hatta yang Diperbaiki

Anggaran Terbatas, Hanya Jalan Soekarno-Hatta yang Diperbaiki

Senin, 19 April 2021, 19:00 WITA
Tingkatkan Herd Immunity Karyawan, PKT Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

Tingkatkan Herd Immunity Karyawan, PKT Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

Senin, 19 April 2021, 17:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.