Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 14 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Opini

Pilkada, Medsos, dan Generasi Pembual

Reporter: M Zulfikar Akbar
Minggu, 18 Maret 2018, 07:00 WITA
dalam Opini
3 menit dibaca
Pilkada, Medsos, dan Generasi Pembual

Nurudin.

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh Nurudin*

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 jagat dunia politik Indonesia akan kembali riuh. Sebenarnya, peristiwanya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, keriuhan itu menjadi niscaya karena ulah para pendukung. Ibarat pertandingan olah raga, yang ribut dan gegap gempita para penontonnya, sementara para pemain fokus pada pertandingan.

Keriuhan itu jika diselidiki lebih mendalam karena “perang” antar pendukung kandidat di media sosial (Medsos). Sebagaimana kita tahu, media sosial telah membuat pesan menjadi massal oleh individu sendiri. Ini tentu saja berbeda dengan media massa (cetak dan elektronik), dimana pesan-pesan yang diedarkan akan terseleksi melalui gate keeper (penapis informasi); entah reporter atau redaktur. Jadi pertimbangan lebih mendalam, media massa akan mengkaji plus minusnya, dampaknya bagi masyarakat sebelum berita disebar dan ini tidak terjadi di media sosial.

Keriuhan itu juga diperparah dengan kondisi masyarakat yang senangnya menelan mentah-mentah apa yang didapatkannya dari media sosial. Misalnya, sudah tahu bahwa informasi dari media sosial adalah pesan subjektif dan belum ada jaminan kebenarannya, dijadikan sumber rujukan. Inilah gambaran masyarakat kita yang membuat suhu kehidupan tanah air menjadi gaduh. Masalahnya, gaduh bukan soal substansi isi tetapi lebih pada persoalan permukaan atau artifisial saja.

Baca Juga:  Ahok: Saya gak Mungkin Kembali Bertugas Jadi Gubernur

Kodrat Menghibur

Media sosial diciptakan untuk mewadahi hiburan penggunanya. Sebagaimana televisi, media sosial punya kodrat menghibur, jika tidak ia akan ditinggalkan penggunanya. Karenanya, media sosial tentu akan mewadahi fungsi hiburan penggunanya. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan ketertekanan, uneg-uneg, mengirimkan informasi dengan mudah, bisa pamer adalah beberapa ciri dunia hiburan. Mengapa media sosial masih diminati? Karena media itu memberikan peluang manusia untuk memanfaatkannya sebagai hiburan. Sekali lagi, sebagaimana televisi kodrat media sosial adalah menghibur.

Media sosial juga telah menciptakan generasi penyombong. Penyaluran rasa sombong juga menghibur bagi yang melakukan, mungkin karena kepuasan. Hasil penelitian Erik Qualman (2010) menunjukkan bahwa media sosial telah menciptakan perilaku braggart (pembual atau penyombong). Braggadocian behavior sebagaimana dikatakan Qualman tercermin pada apa yang dilakukan orang-orang di media sosial. Misalnya, aplikasi untuk mengunggah foto keren, cek lokasi mentereng atau makan di tempat bergengsi.

Foto keren yang diunggah misalnya, belum tentu kenyataannya seperti itu. Melalui media sosial seseorang bisa mengedit foto biar kelihatan berwibawa, ganteng, cantik atau diberi tambahan background tempat populer yang dikenal luas masyarakat. Orang juga bisa berpura-pura bijak, pinter dan memotivasi di media sosial. Cara-cara seperti ini bentuk perilaku braggart karena memang tidak bener-benar sesuai kenyatan.

Baca Juga:  Megawati Tetapkan 48 Paslon Pilkada, Besok Bakal Diumumkan

Akibat perilaku sombong seperti ini, tak jarang apa yang disebarkan di media sosial juga tidak seluruhnya benar, tetapi mereka terhibur dengan kesombongannya itu. Ini tentu saja tidak bermaksud menggeneralisasi bahwa semua aktivis media sosial itu sombong. Coba amati lagi, kesombongannya itu kemudian disebar-sebar ke orang lain dan orang lain itu justru menelannya mentah-mentah. Kondisi inilah yang memunculkan keriuhan akibat ulah “penonton”, termasuk ulahnya dalam kompetisi politik seperti Pilkada atau Pilpres.

Suhu Politik

Apa yang senyatanya terjadi dalam kehidupan media sosial itu tak jauh berbeda dengan kehidupan politik, apalagi politik yang didukung oleh media sosial. Coba kita lihat dan rasakan, media sosial telah mencabut hubungan kekerabatan dengan teman hanya gara-gara politik. Media sosial telah menumbuhkan bibit-bibit permusuhan antar sesama. Ini terjadi karena semua orang bisa menyebarkan informasi apa saja melalui media sosial.

Seseorang bisa jadi hanya menyalurkan uneg-uneg melalui media sosial dengan menyindir, tetapi sindiran itu tentu telah “melukai” orang lain. Kita masih hidup dalam masyarakat dengan tingkat empati sangat rendah. Kesombongan politik yang diedarkan melalui media sosial, telah membuat suasana gaduh dan memancing pihak lain bereaksi secara brutal. Itu pulalah yang membuat pemerintah harus bertindak keras dan tegas karena perilaku menang sendiri orang-orang dalam media sosial.

Baca Juga:  Puasa dan Kehamilan 

Bahasan di atas tentu bukan sekadar menuduh bahwa media sosial hanya berdampak buruk. Kita hanya mencoba mengkritisi media sosial dari sudut pandang lain. Ini penting dilakukan karena tahun politik akan semakin gaduh dengan tipe masyarakat kita saat ini. Bukan salah media sosialnya, anggap saja kita masih miskin empati untuk hidup dalam masyarakat plural seperti Indonesia, meskipun kita beragama sekalipun.

*Penulis adalah dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM); penulis buku “Tuhan Baru Masyarakat Cyber”

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: catatan politikcatatan wargapilkada
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan10Tweet7Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Catatan Lomba Menulis Esai HUT Ke-43 Pupuk Kaltim dan Museum

Selasa, 8 Desember 2020, 14:46 WITA
Pilkada 2020: Pemilihan di Kala Derita

Pilkada 2020: Pemilihan di Kala Derita

Sabtu, 10 Oktober 2020, 14:00 WITA
Anggaran Fantastis Wisuda Daring

Anggaran Fantastis Wisuda Daring

Selasa, 6 Oktober 2020, 13:14 WITA
Milenial dan Optimisme di Tengah Pandemi

Milenial dan Optimisme di Tengah Pandemi

Minggu, 30 Agustus 2020, 09:16 WITA
Lagu Wajib Nasional: Senandung Kebahagiaan untuk Belajar Nilai-nilai Nasionalisme

Lagu Wajib Nasional: Senandung Kebahagiaan untuk Belajar Nilai-nilai Nasionalisme

Minggu, 9 Agustus 2020, 15:00 WITA
Merawat Demokrasi di Tengah Pandemi Covid-19

Merawat Demokrasi di Tengah Pandemi Covid-19

Sabtu, 30 Mei 2020, 08:29 WITA
Postingan Selanjutnya
Pasang Jaringan Air Satu Hari Selesai

Pasang Jaringan Air Satu Hari Selesai

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Minggu, 11 April 2021, 11:10 WITA
Sebelum Ditemukan Meninggal, Nelayan Bontang Lestari Sempat Hubungi Keluarga

Sebelum Ditemukan Meninggal, Nelayan Bontang Lestari Sempat Hubungi Keluarga

Sabtu, 10 April 2021, 16:06 WITA
Jalur Alternatif Dinilai Bisa Atasi Jalan Tanah Datar yang Rusak dan Berlumpur

Jalur Alternatif Dinilai Bisa Atasi Jalan Tanah Datar yang Rusak dan Berlumpur

Rabu, 7 April 2021, 18:55 WITA
Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Senin, 12 April 2021, 17:07 WITA
Pasar Ramadan Dibuka, Tak Ada Penarikan Retribusi

Pasar Ramadan Dibuka, Tak Ada Penarikan Retribusi

Rabu, 14 April 2021, 20:09 WITA
Ujian Selesai, Pekan Ini Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka

Ujian Selesai, Pekan Ini Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka

Rabu, 14 April 2021, 15:00 WITA
Lampu Lalu Lintas Simpang 4 Loktuan Padam, Dishub Diminta Rajin Cek Traffic Light

Lampu Lalu Lintas Simpang 4 Loktuan Padam, Dishub Diminta Rajin Cek Traffic Light

Rabu, 14 April 2021, 14:00 WITA
TKBM Pelabuhan Loktuan Diwajibkan Vaksin Sebelum Bekerja

Tiga Pelayaran Terakhir di Pelabuhan Loktuan Potensi Membeludak

Rabu, 14 April 2021, 13:00 WITA
Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Rabu, 14 April 2021, 12:17 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.