Sejahterakan Rakyat, APBD Tepat Sasaran, Urusan Terakomodir
Samarinda adalah miniatur Kaltim. Berstatus sebagai ibu kota, Samarinda selalu menjadi contoh bagi pembangunan Banua Etam. Sehingga, semua mata tertuju kepada Kota Tepian.
Guntur Marchista Sunan
Membangun ibu kota tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak lika-liku yang harus dilalui. Dengan permasalahan yang begitu kompleks, dibutuhkan orang yang tepat untuk memimpin Samarinda.
Namun, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang bersama wakilnya, Nusyirwan Ismail membuktikannya. Lewat kerja keras dan program-programnya, Pemkot Samarinda sukses membangun daerahnya. Itu dibuktikan dengan diraihnya penghargaan bergengsi dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo alias Jokowi.
Pemerintah pusat memberikan penghargaan kepada Pemkot Samarinda atas Prestasi Kinerja Tertinggi dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2015. Penghargaan diserahkan Jokowi melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Selasa (25/4) kemarin.
Penghargaan ini sekaligus menepis anggapan oknum yang masih belum puas dengan pembangunan di Samarinda. Anggapan miring itupun terbantahkan lewat penilaian objektif yang membuktikan keseriusan Pemkot Samarinda dalam upaya membangun dan menata kotanya.
“Atas semua kerja keras dan buah keberhasilan pembangunan tersebut, Wali Kota Samarinda menerima penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha pada peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXI/2017 di Kabupaten Sidoarjo siang tadi (kemarin, Red.),” kata kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), kemarin.
Dia menambahkan, penghargaan ini merupakan apresiasi atas pekerjaan yang baik atau sempurna untuk kepentingan rakyat, dengan menunjukkan hasil karya tertinggi pelaksanaan pembangunan lima tahun dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Tentunya penghargaan tertinggi ini tidak diperoleh secara mudah. Karena sebelumnya, Pemkot Samarinda telah tiga kali berturut-turut meraih penghargaan dalam urusan pembangunan bagi masyarakat berdasarkan LPPD Samarinda sepanjang 2013-2016,” kata Dayat, sapaan karibnya.
Dia berharap, penghargaan ini bisa membangkitkan semangat untuk terus berinovasi. “Dengan penghargaan ini, maka semakin menambah deretan penghargaan nasional yang diterima Pemkot Samarinda selama beberapa waktu belakangan,” tambahnya.
Sementara, Kabag Tata Pemerintahan Pemkot Samarinda, Eko Suprayetno menambahkan, selain Samarinda, Pemprov Kaltim dan Pemkot Bontang juga menerima penghargaan. “Tapi karena untuk Pemprov Kaltim baru yang pertama, sehingga yang diterima berupa Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha,” terang Eko.
Untuk seluruh Indonesia tutur Eko, hanya 23 daerah yang menerima penghargaan. Masing-masing sepuluh kabupaten, sepuluh kota, dan tiga provinsi. Untuk indikator penilaian memang menjadi domain pemerintah pusat. Namun yang paling utama adalah menyangkut sejumlah urusan wajib yang terakomodir secara baik, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tepat sasaran, serta hasil pembangunan yang diorientasikan untuk kesejahteraan rakyat.
Sedangkan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menegaskan, ada atau tidaknya penghargaan, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat. Bahkan dalam membangun Samarinda, dia tidak pernah memikirkan penghargaan.
Namun, kata dia, penghargaan dan apresiasi itu justru datang dengan sendirinya seiring niat tulus membangun daerah.
“Selalu saya tekankan kepada segenap staf dalam setiap kesempatan, bahwa bukan penghargaan yang menjadi tujuan utama pembangunan. Tetapi kesejahteraan rakyat,” tegas ketua DPD Demokrat Kaltim yang juga maju sebagai bakal calon gubernur (cagub) itu.
Kendati demikian dia berharap, penghargaan yang diterima bisa dijadikan motivasi untuk memberikan kinerja terbaik. Yang pasti, kata dia, penghargaan ini merupakan buah manis dari kerja sama segenap pihak, baik di lingkungan Pemkot Samarinda maupun masyarakat luas.
“Terima kasih untuk kerja keras dan sinergitas yang terbangun secara baik selama ini. Semoga dengan penghargaan ini, bisa memotivasi semua untuk berkarya dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkas istri dari Puji Setyowati, kelahiran Long Pahangai Mahakam Ulu (Mahulu), 10 September 1964 itu. (kmf3/gun)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: