BONTANG – Dari 11 unit armada milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan), saat ini hanya 4 unit saja yang masih laik digunakan. Selebihnya, kondisinya sudah rusak parah sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Sekretaris Disdamkartan Ambosakka mengatakan, kondisi kerusakan armada tersebut bermacam-macam. Mulai dari mesin mobil yang sudah rusak, tangki yang bocor, hingga body yang keropos. Akibatnya, armada yang berjumlah tujuh unit tersebut hanya mangkrak di halaman belakang kantor Disdamkartan saja.
“Kalau diperbaiki pun justru akan memakan biaya besar. Sehingga mau tidak mau memang harus ada peremajaan mengingat kondisi armada tersebut sudah lebih dari sepuluh tahun,” ujarnya belum lama ini.
Idealnya kata Ambo, jumlah armada yang harus ada seharusnya disesuaikan dengan jumlah penduduk. Rasio perbandingannya, per 10 ribu penduduk, harus tersedia 1 unit. Sehingga jumlah ideal armada di Bontang seharusnya 16 unit karena jumlah penduduk yang mencapai kurang lebih 160 ribu penduduk.
Tidak hanya masalah armada, Alat Pelindung Diri (APD) yang dimiliki petugas damkar pun juga sudah banyak yang tidak memenuhi standar. Pasalnya APD yang ada, merupakan peninggalan dari petugas-petugas terdahulu dan hingga kini belum dilakukan peremajaan. Namun demikian, untuk APD ini petugas Disdamkartan bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya, di anggaran perubahan nantinya pengadaan APD ini akan menjadi program prioritas yang dicanangkan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.
“Semoga saja bisa terealisasi tahun ini. Mengingat APD ini pada dasarnya menjadi sesuatu yang wajib harus dipakai petugas saat proses evakuasi demi meminimalisir insiden,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: