BREAKER: “Saya ingatkan agar tidak ada lagi pengelolaan aset-aset pemerintah daerah yang dibebankan kepada APBN maupun APBD Kaltim. Segera lakukan kerja sama dengan pihak swasta.” Awang Faroek Ishak (Gubernur Kaltim)
SAMARINDA – Di ujung kepemimpinannya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak memiliki sejumlah target kerja yang besar. Selain menyelesaikan proyek strategis nasional, Awang Faroek juga kini sedang memikirkan pengelolaan sejumlah aset milik daerah yang telah dibangun pemerintah yang dia pimpin.
Beberapa di antara aset yang dimaksud mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) dua periode ini yakni, Stadion Utama Palaran. Lapangan bola kebangaan masyarakat Benua Etam ini diusulkan jadi salah satu Gedung Kesenian Kaltim.
Faroek tidak ingin gedung yang telah menelan anggaran ratusan miliar tersebut menjadi gedung mangkrak. Dia menginginkan gedung tersebut kembali difungsikan dan dikelola dengan baik. Tidak hanya untuk olahraga sepak bola, tetapi bisa dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan olahraga lainnya.
Selain itu, Gubernur Awang Faroek mengharapkan, semua aset eks Pekan Olahraga Nasional (PON) itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Stadion Utama misalnya, bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan liga sepak bola.
“Untuk itu saya sudah menawarkan kepada PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Red.), agar stadion Palaran bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan liga sepak bola. Saat ini kami masih menunggu jawabannya,” kata Awang Faroek.
Untuk gedung serba guna Stadion Utama Palaran, lanjut Awang Faroek, telah diubah pemanfaatannya sebagai gedung kesenian daerah Kaltim. Kemudian gedung bulu tangkis dimanfaatkan untuk tempat pelatihan gulat, senam, judo, dan pencat silat oleh SKOI.
Sementara kolam renang yang dibangun dengan standar internasional, pengelolaannya ditawarkan kepada pihak swasta dengan membangun fasilitas hiburan dengan memanfaatkan lahan di sekitar kolam renang, berupa flying fox atau tempat permainan anak-anak.
“Saya ingatkan agar tidak ada lagi pengelolaan aset-aset pemerintah daerah yang dibebankan kepada APBN maupun APBD Kaltim. Segera lakukan kerja sama dengan pihak swasta,” pesan Awang Faroek.
Untuk sementara, lanjut Awang Faroek, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim bisa menyelenggarakan event kejuaraan nasional di kolam renang Stadion Utama Palaran, khususnya pada even HUT Provinsi Kaltim maupun event hari besar lainnya.
“Segera lakukan rapat bersama OPD terkait untuk melakukan pelelangan secara terbuka bagi pengusaha yang berminat untuk pengelolaannya,” tandasnya.
Untuk gedung kesenian, kata Awang Faroek, nantinya akan diresmikan usai Hari Raya Idulfitri 1439 hijriah. Tepatnya pada tanggal 28 Juni 2018 yang dirangkai dengan halalbihalal dengan mengundang seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemprov Kaltim dan Forkopimda Kaltim. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: