BONTANG – Pipa air milik PDAM Tirta Taman Bocor saat berlangsung aktivitas penggalian pipa jaringan gas (Jargas) di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanjung Laut, Senin (30/10) kemarin. Hal ini sempat membuat air mengucur deras menyembur ke jalan.
Melihat hal tersebut kontraktor PT Kaltim Citra Nusantara (KCN) selaku pemenang tender pemasangan pipa Jargas meminta maaf kepada warga atas kejadian tersebut. “Kami meminta maaf jika selama pengerjaan terjadi gangguan,” ungkap pengawas lapangan dari PT KCN Asrul.
Diakuinya, pengerjaan ini dimulai sejak dua hari yang lalu dengan rute sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Jenderal Soedirman. Namun, pada pukul 07.00 Wita kemarin, air yang berasal dari pipa PDAM Taman Tirta keluar secara tiba-tiba. Kerusakan tersebut akibat penggalian yang mengenai sambungan pipa.
“Sambungannya bahannya tipis jadi ketika kami mau geser sudah pecah,” ucapnya.
Akibat dari kejadian ini pihak kontraktor akan segera melakukan perbaikan, dengan penggantian sambungan pipa dan penimbunan galian secara cepat. Koordinasi dengan pihak PDAM juga dilakukan ketika proses pengerjaan.
“Pasti ada orang PDAM satu atau dua orang saat kami bekerja. Secepatnya kami perbaiki, sebentar saja,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengerjaan penimbunan di beberapa tempat tidak bisa langsung dilakukan terkait antisipasi. Terlebih, lokasi yang merupakan pipa induk sebagai pendeteksi apabila ada kebocoran akan lebih mudah memperbaikinya.
“Kalau ada kebocoran gas kan susah mendeteksinya, kalau air seperti ini bisa tahu kalau ada kebocoran, jadi kami mohon pengertian dari masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu Manajer Pemasaran PDAM Tirta Taman Budi Hartono mengatakan, akibat kejadian ini PDAM mendapat komplain dari pelanggannya.
“Ada pelanggan yang melapor. Pelanggan mengeluh kualitas air yang keruh pasca penggalian pipa Jargas. Jika warga tak melapor, kami tak akan tahu ada kejadian ini,” kata Budi.
Menurutnya, pengerjaan di lapangan oleh kontraktor tanpa koordinasi dengan pihak PDAM. Salah satunya saat proses perbaikan kebocoran pipa PDAM kemarin yang langsung dilakukan penimbunan. “Kami tidak tahu apakah di dalamnya masih bocor atau tidak. Karena langsung ditimbun,” tambahnya.
Namun, hingga kini pihak PDAM menunggu itikad baik dari kontraktor untuk melakukan koordinasi. Harapannya, ketika terjadi permasalahan semua dapat diselesaikan secara cepat dan tepat. “Awal saja koordinasi selebihnya tidak pernah. Kami tunggu itikad baiknya,” ujarnya.

Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Taman Suramin mengimbau kepada pihak kontraktor untuk berhati-hati dalam proses pengerjaan. Di samping itu ia menekankan pentingnya koordinasi, mengingat selama ini dari jajaran kontraktor belum pernah menemuinya secara langsung.
“Hati-hati dan Segera koordinasi dengan PDAM. Terus terang manajemen kontraktor tidak ada (koordinasi, Red.). Ke saya pun sampai sekarang belum ada,” kata Suramin.
Dikatakannya, kebocoran terjadi karena penggalian mengenai pipa besar. Terdapat tiga titik yang diduga terkena galian, dengan keselurahan jarak titik sepanjang 60 meter.
Mengingat, kebocoran pipa PDAM merugikan masyarakat terkait kualitas dan kuantitas air. Dari sisi kualitas, air menjadi keruh dikarenakan telah bercampur dengan tanah galian sedangkan kuantitas pasokan kepada warga menjadi berkurang. Terkait kerusakan pihak manajemen PDAM Taman Tirta meminta kerugian ditanggung oleh pihak kontraktor. “Kasihan masyarakat keluhannya kualitas atau kuantitas air, padahal air mahal dan susah juga. Nah pasti sasaran pertama yakni ke PDAM padahal itu bukan pengerjaan kami,” tambahnya. (*/ak)


