SANGATTA – Sejumlah atlet dari cabang olahraga mengeluhkan kurang memadainya fasilitas berlatih. Padahal tiga bulan ke depan merupakan waktu pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan diusung di Kutim.
Salah satu atlet dari cabor bela diri, yang enggan disebut namanya mengaku tidak bisa fokus berlatih. Pasalnya, jarak lokasi tempat berlatih sangat jauh. Sehingga perihal fasilitas ini dirasa akan menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi persiapan atlet secara psikis.
“Bagaimana mau fokus untuk berprestasi, latihan saja susah. Tidak ada tempat, mana saya pulang kerja sore, sampai di tempat latihan senja. Latihannya tidak intens,” keluhnya saat diwawancarai, Jumat (14/9).
Lebih lanjut, ia menjelaskan kondisi tempat berlatih yang minim penerangan, sehingga dapat mengganggu konsentrasi. Dirinya menginginkan fasilitas latihan yang laik.
“Coba sewakan gedung, GOR misalnya. Sampai Porprov selesai, supaya kami fokus,” ungkapnya.
Senada, atlet Persatuan Ski Air dan Wakeboarding Indonesia (PSAWI) Kutim, Fahlevi (24) mengaku hal yang sama. Tidak adanya tempat berlatih merupakan salah satu kendala yang dihadapi pihaknya. Mengingat waktu pelaksanaan tidak lama lagi akan dihelat.
“Kalau tempat latihan jelas butuh untuk meningkatkan performa, tapi sampai sekarang kami belum punya tempat, karena polder masih dihuni buaya,” katanya.
Saat dikonfirmasi, Kadispora Kutim, Syahrir mengatakan, sejumlah tempat latihan terus diupayakan ada. Bahkan anggaran Rp 50 juta untuk setiap cabor bisa dialokasikan untuk kebutuhan tersebut. Tergantung manajemen masing-masing pengelola.
“Kan ada uang hak cabor, itu bisa dipakai juga. Kalau venue Insyaallah rampung, karena sekarang gedung bela sudah pemasangan atap dan persiapan mencapai 75 persen,” ungkapnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: