bontangpost.id – Penyebaran nyamuk wolbachia diklaim efektif untuk menurunkan tingkat penularan demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bontang Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, efektivitas penurunan melalui nyamuk wolbachia telah diteliti sejak 2011 lalu di wilayah lain.
“Persentase penurunan saat uji coba di Yogyakarta sekitar 77 persen,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (21/11/2023).
Adapun dari hasil penelitian terbukti aman. Bahkan, lanjutnya, pada 2021 lalu World Health Organization (WHO) telah mengakui dan menganjurkan penggunaannya.
“Efektivitas penurunannya juga telah dilakukan di 13 negara lain,” ujar dia.
Lebih lanjut, hal ini sekaligus membantah isu miring mengenai dampak pelepasan nyamuk wolbachia.
Kata dia, dalam kurun 30 tahun ke depan, implikasi yang tidak diinginkan terhadap keselamatan manusia dan lingkungan pun sangat rendah.
“Bahkan bisa diabaikan. Hal itu berdasarkan hasil kajian risiko 2016 lalu,” imbuhnya.
Artinya, tidak ada rekayasa genetik dalam teknologi wolbachia. Penyebaran nyamuk yang dilakukan saat ini pun merupakan implementasi, bukan lagi uji coba.
“Uji coba sudah dilakukan. Saat ini penerapannya dilakukan di lima kota yakni Jakarta Barat, Bandung, Kupang, Semarang, dan Bontang,” terangnya.
Diketahui sebelumnya, penyebaran nyamuk wolbachia sempat menimbulkan kontroversi di Bali. Tersebab beredarnya informasi mengenai dampak buruk untuk kesehatan manusia, meski tidak disebutkan secara spesifik dampak yang dimaksud.
Selain itu, penundaan penyebaran nyamuk wolbachia karena ada pihak-pihak yang belum mendapatkan informasi secara jelas terkait manfaat inovasi wolbachia.
“Penundaan lebih kepada kurang optimalnya penyiapan masyarakat, sehingga ada pihak yang merasa belum mendapatkan informasi yang sebenarnya,” terang Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Health Liputan6.com.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post