SANGATTA – Pemkab Kutim membuat kebijakan jitu. Ya, sebelum acara Coffe Morning berlangsung, semua OPD diabsen satu-persatu. Harapannya, agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun petinggi Pemkab Kutim, seperti para Asisten hadir dalam acara mingguan tersebut.
Jika kedapatan alpa tanpa pemberitahuan, maka siap siap mendapatkan coretan ‘merah’. Coffee Morning hukumnya wajib. Semua kepala OPD wajib menghadiri. Kecuali, ada keperluan yang terbilang penting. Meskipun begitu, bukan berarti alpa secara keseluruhan, akan tetapi ada keterwakilan. Baik sekretaris maupun kepala bidang.
“Kenapa kami absen, karena Coffee Morning wajib,” ujar Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, Senin (26/3) kemarin.
Hal ini diwajibkan lantaran Coffee Morning merupakan wadah diskusi, sering pendapat, dan menyampaikan berbagai hal program, masalah, dan kendala yang dihadapi OPD masing-masing.
“Ada kendala, undangan resmi, program baik sudah dilakukan, tertunda atau yang akan dilakukan kedepan bisa disampaikan di Coffee Morning. Forum ini tempat menyampaikan,” katanya.
Informasi yang disampaikan tentu sangat membantu bagi kemajuan kinerja dalam setiap pekannya. Pemkab Kutim bisa menilai kinerja masing-masing OPD. Dengan harapan, selalu mengalami kemajuan dan saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya.
“Memang sudah ada Group WA. Tetapi itu tidak cukup. Karena hanya kepalanya saja. Kalau di Coffee Morning bisa disampaikan semua. Jadi terbuka,” kata Kasmidi.
Coffee Morning juga berfungsi untuk menyinkronkan program OPD satu dengan yang lainnya. Sebab, semua saling berhubungan. Contoh antara Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Perhubungan (Dishub) dan OPD lainnya.
“Semua adalah tim. Harus bekerja sama-sama. Tidak kerja masing-masing. Kesuksesan diraih sama-sama. Jadi kami harap bekerja secara tim,” pintanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: