Gara-Gara Tak Punya SDM Teknis
SANGATTA – Tak adanya tenaga teknis yang menguasai sektor mineral dan batuan (Minerba) membuat Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kutai Timur (Kutim) kerepotan. Pasalnya, pengelolaan pajak daerah yang bersumber dari sektor tersebut, jadi kurang maksimal. Hal ini diakui Kepala Bappenda Kutim Musyafa baru-baru ini.
“Kami cukup kesulitan untuk mengelolanya. Karena SDM-nya belum ada, jadi kurang maksimal. Padahal, kami lagi giat-giatnya untuk meningkatkan PAD,” ujar Musyafa.
Dia menerangkan, sebelumnya yang mengurusi dan menghitung besaran pajak tersebut dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi. Namun, karena kewenangan telah dicabut dan dilimpahkan ke provinsi, sehingga instansi tersebut pun dihapus.
“Nah, karena tak ada SDM, untuk perhitungan besaran pajaknya kami minta ke masing-masing perusahaan. Karena mereka lebih paham,” lanjutnya.
Musyafa mengakui, potensi pajak Minerba, khususnya galian C di Kutim sebenarnya cukup besar. Belum lagi aktivitas perusahaan perkebunan yang tentu membutuhkan minerba. Seperti untuk membuka akses jalan, meratakan perbukitan dengan mengambil tanah serta batuan, dan berbagai kegiatan lainnya.
“Makanya, untuk dapat tetap memungut pajak tersebut, kami mengandalkan kepercayaan penuh pada perusahaan,” sebut Musyafa.
Dia menambahkan, tahun ini PAD yang diperoleh dari pajak sektor minerba sekitar Rp 2,5 miliar. Angka ini tercatat sudah melampaui target Rp 1,5 miliar.
“Tentu kalau SDM kami sudah ada, PAD yang diperoleh bisa ditingkatkan lagi,” tutupnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post