SANGATTA – Harga bawang putih di pasaran terus mengalami kenaikan. Bahkan, hingga, Sabtu (3/6) kemarin harga jual sudah tembus Rp 60 ribu perkilogram. Padahal, sepekan lalu harga komoditas tersebut masih Rp 55 ribu perkilogram.
Nasiah (43) mengaku, saat ini dirinya terpaksa menjual bawang putih Rp 60 ribu perkilogram. Sebab, harga modal yang diperolehnya dari penyalur juga sudah tinggi. Akibatnya kenaikan harga pun tidak bisa terhindarkan.
“Sekarang sekarungnya (bawang putih, Red.) sudah Rp 950 ribu. Jadi ngga bisa lagi dijual dibawah Rp 50 ribu perkilogram,” ucap Nasiah, salah satu pedagang di Pasar Induk Sangatta.
Kenaikan harga ini, kata dia, kemungkinan masih akan terus berlanjut. Sebab, pasokan bawang putih yang dibawa penyalur juga terbatas. Sementara permintaan warga cukup tinggi.
“Memang ada bawang putih import. Katanya dari India. Harganya masih bisa Rp 50 ribu perkilogram. Tapi ukurannya kecil-kecil. Beda sekali sama bawang putih lokal yang besar-besar. Jadi kurang laku dijual,” sebutnya.
Senada, Supiati (35) pedagang sayur di Pasar Singa Geweh Sangatta Selatan mengaku, akibat kenaikan harga bawang ini banyak pembeli yang mengeluh. Sebab, kenaikan harga hanya berjarak sepekan.
“Yah, saya juga ngga bisa apa-apa mas. Modalnya juga memang sudah naik. Kalau ada yang ngeluh, saya terima aja, sambil jelaskan pelan-pelan,” tuturnya.
Dia pun berharap, pemerintah bisa segera mengambil kebijakan untuk dapat menekan kenaikan harga komoditas tersebut. Terlebih, menjelang lebaran nanti besar kemungkinan kenaikan harga barang lainnya juga akan terjadi.
“Yah kalau naik wajar lah. Kan permintaan memang meningkat kalau mau lebaran. Setiap tahun kan juga seperti itu. Hanya, bagaimana naiknya masih bisa di kontrol,” ujar Supiati. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: