Proses Tes Tulis Bontang dan Kutim Digabung
BONTANG – Seleksi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dilakukan serempak kemarin (13/7) melalui sistem tes tulis. Bertempat di SMP YKP Monamas, proses tes tulis tersebut dihadiri 50 peserta. 21 peserta untuk wilayah Bontang dan 29 peserta dari wilayah Kutim. Penggabungan seleksi kedua wilayah ini dikarenakan faktor defisitnya anggaran daerah
“Tes ini untuk memilih Panwaslu dalam menyelenggarakan tiga gelaran sekaligus yakni Pilihan Gubernur (Pilgub), Pilihan Legislatif (Pileg), dan Pilihan Presiden (Pilpres),” terang Ketua Panitia Seleksi Panwaslu Kota dan Kabupaten Budiman.
Proses seleksi ini berjalan secara kondusif, aman, dan lancar. Tiap peserta menjawab sebanyak 105 butir soal. 100 soal berwujud pilihan ganda serta 5 soal esai. Durasi untuk menjawab beberapa soal tersebut ialah 120 menit.
Adapun peserta seleksi tes tulis ini sudah melewati tahap pemberkasan yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu. Syarat dalam pemberkasan administrasi tersebut yakni menyerahkan beberapa kartu identitas diri (fotocopy KTP dan KK) serta surat penunjang meliputi surat keterangan pengadilan tidak pernah terlibat kasus pidana, surat keterangan sehat jasmani dan rohani, umur minimal 30 tahun, berlatar pendidikan minimal strata satu dan surat keterangan pengunduran diri sekurang-kurangnya minimal 5 tahun dari keanggotaan partai politik.
“Kebanyakan tidak lulus berkas karena faktor umur,” tambahnya.
Melalui tahapan tes tulis ini akan dijaring menjadi 12 peserta yang akan diumumkan pada Sabtu (15/7) melalui Bawaslu Kaltim. Keduabelas peserta yang lolos untuk masing-masing wilayah akan menjalani tes wawancara yang akan dilaksanakan di SMP YKP Monamas pada hari Rabu (19/7). Tes wawancara tersebut akan dipilih menjadi enam peserta.
“Keenam peserta hasil tes wawancara akan diserahkan kepada Tim Seleksi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim untuk ditetapkan tiga orang yang menjabat Panwaslu kabupaten/kota,” ungkapnya.
Mengenai garansi tidak akan ada kecurangan dalam proses seleksi ini, Budiman mengatakan tes ini sifatnya terukur. Hasil jawaban akan dipadukan dengan kunci jawaban yang telah disediakan oleh panitia seleksi.
“Tidak ada permainan dalam seleksi ini, siapa yang tertinggi akan berada di urutan pertama,” paparnya.
Sebelum pelaksanaan tes wawancara, panitia seleksi meminta tanggapan masyarakat mengenai calon Panwaslu terkait sepak terjangnya terutama dari sisi yang dapat menjadi pertimbangan. Tanggapan tersebut akan dijadikan bahan klarifikasi kepada peserta calon. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: