BONTANG – Praktik penipuan dengan modus penawaran menjadi tenaga kerja asing (TKA) terbongkar.Tiga orang yang diduga melakukan penipuan perekrutan tenaga kerja pun diseret sejumlah korban ke Polsek Bontang Utara, Rabu (22/8) sekira pukul 00.30 Wita dini hari.
Para korban mengaku dijanjikan bekerja di PT Jogja Agung Persada di Johor, Malaysia. Namun hingga kini, mereka tak kunjung diberangkatkan meski sudah membayar sejumlah uang. Merasa dibohongi, anggota Ikatan Pekerja Electrical Instrument Bontang (IPEIB) menangkap pelaku.
Dikatakan Wiryo Budi Winasis selaku Ketua IPEIB, banyak rekannya yang tertipu rencana kerja di Johor yang dilakukan oleh pelaku. “Karena kalau tidak kami amankan ke Polsek, nanti takut terjadi kekerasan yang dilakukan anggota. Karena banyak yang sudah ditipu oleh pak Sg,” jelas Wiryo, Rabu (22/8) kemarin.
Dikatakan Wiryo, dalam aksinya Sg meminta agar calon pekerja membayar sejumlah uang dan menyerahkan paspor. “Anggota kami banyak yang menyerahkan uang termasuk paspornya. Satu orang besarannya Rp 2 juta,” kata Wiryo.
Wiryo mengatakan untuk di Bontang sudah ada 2 korban, Sangatta 1 korban, Jakarta 4 korban, dan di Tulungagung 4 korban.
“Kami kenal para korban, karena kami satu profesi dan teman di proyek. Dan upaya kami agar pelaku penipuan tenaga kerja ini bisa mengembalikan uang rekan-rekan kami,” ujarnya.
DijelaskanWiryo, pelaku menawarkan pekerjaan di Malaysia pada Minggu (19/8) lalu. Pertemuan dilakukan di Gang Selancar, RT 7, Kelurahan Api-api.
Pertemuan kedua, dilakukan keesokan harinya (20/8) untuk risalah pembentukan rapat dan ditandatangani bersama di atas materai.
“Pelaku melakukan penipuan dibantu dua orang, saat pertemuan pertama dikenalkan sebagai admin, tapi saat diinterogasi mengaku sebagai pengantar saja,” terang dia.
Menurut pengakuan pelaku kepada Wiryo, saat ini paspor masih dipakai untuk proses pengurusan visa oleh kedutaan Malaysia di Jakarta. Walau demikian, Wiryo dan rekan-rekannya tidak percaya. Bahkan, lanjut Wiryo, pelaku terus mencoba menyakinkan mereka, dengan mengirimkan rekaman suara yang katanya dari kedutaan Malaysia di Indonesia. “Sayangnya, logatnya sangat Indonesia, bukan logat Malaysia,” tukasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post